sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menko Airlangga berharap pandemi bisa memacu industri farmasi

Ketersediaan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan yang selama ini masih bergantung kepada luar negeri, diharapkan bisa berkurang.

Hermansah
Hermansah Rabu, 30 Jun 2021 21:22 WIB
Menko Airlangga berharap pandemi bisa memacu industri farmasi

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto mengajak para peserta Munas Kadin memandang pandemi ini dengan pandangan jangka panjang. Dengan adanya momentum ini, ketersediaan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan yang selama ini masih bergantung kepada luar negeri, diharapkan bisa memacu industri farmasi dalam negeri untuk dapat memproduksinya sendiri.

“Ini dapat menjadi sebuah fase untuk kemajuan riset dan inovasi khususnya pada sektor farmasi dalam negeri. Dalam Munas ini, pemerintah meminta Kadin Indonesia bersama dunia usaha dan lembaga penelitian nasional untuk bersama-sama berperan dalam strategi penyediaan vaksin Covid-19 secara mandiri, yaitu Vaksin Merah Putih. Selain untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, upaya ini juga diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional yang saat ini sedang terjadi,” tutur Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/6).

Selanjutnya, memasuki 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengalami pemulihan dengan realisasi pertumbuhan pada kuartal I-2021 hanya terkontraksi 0,74% (yoy) yang berarti membaik dibandingkan periode sebelumnya. Momentum pemulihan ekonomi ini terus berlanjut hingga pertengahan kuartal II-2021.

Dukungan dari konsumsi pemerintah telah mendorong perbaikan pada konsumsi rumah tangga dan investasi. Membaiknya permintaan domestik juga telah direspons dengan peningkatan aktivitas produksi di sektor usaha dan terus menunjukkan pemulihan.

Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat ke level optimis di 104,4 pada bulan Mei 2021. Sejalan dengan itu, Indeks PMI Manufaktur juga meningkat ke level tertinggi yakni 55,3 di  Mei 2021. Neraca Perdagangan Indonesia pada 2020 juga mengalami surplus sebesar US$21,74 miliar dan merupakan yang tertinggi sejak 2012. Capaian ini berlanjut di 2021, sejak Januari sampai dengan Mei 2021 neraca dagang Indonesia tetap mengalami surplus US$10,17 miliar.

“Sesungguhnya pertumbuhan ekonomi kita sudah berada dalam track yang benar. Investasi di Indonesia juga meningkat. Bapak Presiden confident pada Q2 di 2021 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7% karena itu merupakan sesuatu yang terlihat. Kuncinya tetap, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional,” jelas Menko Airlangga.

Kemudian, sehubungan dengan peran Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Airlangga mengatakan, bahwa selain unsur pemerintah, Indonesia juga secara aktif melibatkan kelompok nonpemerintah termasuk Kadin Indonesia yang tergabung dalam G20 Engagement Groups. Keterlibatan Kadin Indonesia dalam G20 bertujuan untuk memastikan proses pembahasan mengenai upaya pemulihan ekonomi yang bersifat inklusif dengan memperhatikan masukan dari kelompok dari luar Pemerintah selaku stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi.

“Presidensi G20 ini menjadi panggung kita di dunia karena kita memimpin, jadi G20 dikonsep oleh Indonesia. Kami berharap KADIN Indonesia menjadi brainware Pemerintah untuk operasionalisasi daripada omnibus law karena omnibus law ini menjadi contoh bahwa Indonesia adalah negara yang melakukan reformasi struktural dalam situasi pandemi Covid-19. Tidak ada yang berani. Pemerintah juga berharap KADIN Indonesia selalu menjadi mitra bagi pemerintah dan masukan-masukan dari pengusaha akan selalu kami terima dengan tangan terbuka,” pungkas Menko Airlangga. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid