sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri BUMN: BUMN dalam mode bertahan hidup

Strategi yang dilakukan Kementerian BUMN adalah dengan melakukan transformasi dengan memperkokoh supply chain.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 29 Apr 2021 18:51 WIB
Menteri BUMN: BUMN dalam mode bertahan hidup

Menteri Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui bahwa kontribusi perseroan pelat merah bagi penerimaan negara masih terbilang kecil. Dalam 10 tahun terakhir nilainya baru sebesar Rp3.282 triliun.

Kontribusi BUMN tersebut berasal dari dividen, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). "Di sini proposinya masih cukup kecil, sehingga return on investment (ROI) masih cukup baik ada di investasikan di Kementerian BUMN sendiri," katanya dalam Rakorbangpus, Kamis (29/4).

Kontribusi BUMN ini, harus terus ditingkatkan setiap tahunnya agar dapat berkontribusi lebih terhadap penerimaan negara, sehingga dapat mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan nasional.

"Kalau kita lihat, BUMN sesuai tugasnya harus memberikan kontribusi sebesar-besarnya. Ini tentu kita jaga. Ke depan kita harapkan meningkat dan negara dapat income untuk dipakai kegiatan-kegiatan," ujarnya.

Di sisi lain, rendahnya kontribusi BUMN bagi negara juga disebabkan oleh turunnya pendapatan perseroan dalam dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.

Dari data Kementerian BUMN hanya beberapa sektor yang masih dapat tumbuh positif selama pandemi, yaitu sektor kesehatan dengan Rp13 triliun, asuransi dan dana pensiun Rp7 triliun, pangan Rp4 triliun, dan perkebunan dan kehutanan Rp4 triliun.

Sementara sektor-sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian seperti minerba minus Rp14 triliun, telekomunikasi minus Rp36 triliun, jasa keuangan minus Rp39 triliun, pariwisata minus Rp55 triliun, infrastruktur minus Rp71 triliun, dan migas dan energi minus Rp193 triliun.

"Suka tidak suka, pada 2019 dan 2020 semua terdampak Covid-19. Hanya beberapa BUMN saja bisa sustain. Tetapi, backbone BUMN itu tergerus dan ini memaksa kami mengubah strategi," ujarnya.

Sponsored

Hal itu membuat BUMN pada 2021 memasuki mode survival atau bertahan hidup dengan tetap mempertahankan roda bisnisnya. Strategi yang dilakukan Kementerian BUMN adalah dengan melakukan transformasi dengan memperkokoh supply chain.

Dan tidak lupa memperkeras pengawasan good corporate governance, pembangunan talenta yang kompetitif dan memastikan bisnis model yang adaptif pasca Covid-19, tetapi tetap fokus pada pengembangan bisnisnya.

"Lalu di 2022 tentu era restrukturisasi dan realignment yang ada di BUMN. Baru di 2023-2024, kita harapkan BUMN bisa kembali normal dengan inovasi dan transformasi yang sekarang diterapkan," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid