Pefindo prediksi pertumbuhan ekonomi 2020 capai 5,1%

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,1% pada 2020. Proyeksi ini lebih rendah daripada pemerintah sebesar 5,3%.

Ekonom Pefindo Fikri Permana mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan mengandalkan sektor konsumsi dan tingkat inflasi yang stabil.

"Adanya omnibus law juga akan mendorong sektor manufaktur, shingga mendorong penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat secara agregat, dan konsumsi masyarakat," kata Fikri di Jakarta, Kamis (16/1).

Meskipun sektor domestik terlihat menarik, Fikri memandang ketidakpastian ekonomi global masih akan membawa tekanan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, kondisi geopolitik dunia masih akan bergerak volatil.

Selain sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang telah berlangsung sejak 2018, Fikri juga mengamati konflik di timur tengah antara AS dan Iran mendorong kemungkinan perubahan investasi secara global.

Konflik tersebut, lanjut Fikri, sempat membuat harga minyak dunia jadi naik cukup signifikan. Namun, ketakutan akan terjadinya perang dunia III menurun karena Iran juga menghindari hal tersebut sehingga harga minyak dunia tertahan.

"Tapi, harga emas yang naik memperlihatkan adanya pengalihan risiko dari investor global," ujar Fikri.

Sementara, Fikri melihat dolar AS dikesampingkan investor. Sebab, dari sisi politik dolar AS cukup volatil karena isu pemakzulan Trump dan adanya isu defisit yang besar di AS. Fikri pun memperkirakan harga emas akan mencapai level tertingginya beberapa waktu mendatang.