sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pegadaian hemat Rp400 miliar per tahun dengan pembentukan holding

Penghematan biaya operasional dapat diraih Pegadaian saat hendak membuka 2.000 outlet baru.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 08 Feb 2021 19:29 WIB
Pegadaian hemat Rp400 miliar per tahun dengan pembentukan holding

PT Pegadaian (Persero) mengklaim akan dapat menghemat biaya operasional hingga Rp400 miliar per tahun dengan pembentukan Holding Ultramikro bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto menjelaskan penghematan biaya operasional tersebut dapat diraih Pegadaian saat hendak membuka 2.000 outlet baru, dengan tanpa membayar biaya jaringan telekomunikasi dan listrik karena bisa nebeng dengan BRI.

"Pegadaian mau mengembangkan 2.000 outlet, berapa biayanya? Dengan co-location dengan BRI, untuk 2.000 outlet bisa hemat Rp400 miliar per tahun untuk biaya operasional," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (8/1).

Dia memaparkan, untuk satu outlet saja dapat memakan biaya hingga Rp500 juta per tahun. Rinciannya, untuk operasional dua petugas pelayanan, tiga satpam, biaya listrik, sewa kantor, dan membangun jaringan telekomunikasi. 

Namun di bawah Holding Ultramikro tersebut, Pegadaian dapat memanfaatkan kantor cabang BRI yang sudah tersebar hingga ke pelosok daerah untuk mendirikan outlet, dengan biaya yang lebih murah.

"Dengan holding, hanya butuh satu petugas, enggak perlu satpam, listrik, jaringan. Itu hematnya satu outlet bisa hampir Rp300 juta," ujarnya. 

Kuswiyoto mengungkapkan, dengan jaringan outlet BRI yang luas hingga ke remote area, juga akan turut mendorong perluasan jangkauan pembiayaan Pegadaian kepada masyarakat.

Saat ini, lanjutnya, Pegadaian memiliki 4.000 outlet, namun sebarannya terbatas hanya di kota-kota besar, belum ke desa-desa seperti BRI. Selain itu, dengan holding ini diyakini mampu dimanfaatkan Pegadaian untuk memotong transaksi rentenir yang selama ini membebani masyarakat.

Sponsored

"Dengan begitu jangkauan kami di masyarakat jauh lebih bagus. Untuk itu (harapannya) pinjaman di rentenir bisa beralih ke pegadaian," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid