sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah manfaatkan limbah tambang jadi bahan bangunan

Limbah tambang akan diolah menjadi bahan baku untuk pembangunan beton, batu bata, dan lainnya.

Soraya Novika
Soraya Novika Selasa, 21 Mei 2019 14:47 WIB
Pemerintah manfaatkan limbah tambang jadi bahan bangunan

Pemerintah berencana memanfaatkan hasil pengolahan dan pemurnian limbah tambang (slag) dari smelter (mineral) untuk membangun jalan.

Hal tersebut dibicarakan dalam rapat koordinasi antara Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution bersama Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dan Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di kantor Darmin, Selasa (21/5).

Saat ditemui, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar membenarkan hal tersebut dan menyatakan rencana tersebut sedang dimatangkan. Selama ini, limbah tambang tersebut tidak banyak dimanfaatkan.

"Kalau pemanfaatannya untuk BUMN, salah satunya buat jalan, beton, dan batu bata. Jadi nanti hasilnya dikirim ke pabrik semen dan macam-macam," ujar Arcandra di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).

Senada dengan itu, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengungkapkan bahwa pemanfaatan slag ini seiring dengan upaya pemerintah mendorong hilirisasi tambang dengan mendirikan lebih banyak smelter di Indonesia.

"Karena kan pemerintah sedang mendorong untuk membangun smelter-smelter baru. Kemudian ada salah satu masalahnya adalah pemanfaatan dari slag atau sisa dari proses tambang," jelasnya.

Slag sendiri tidak boleh dibuang sembarangan sebab terkategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk itu, agar pengelolaannya lebih ramah lingkungan, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan membuat acuan khusus.

"Tidak boleh dibuang, karena ini (limbah smelter) sesuai dengan PP01 dikategorikan sebagai limbah berbahaya. Makanya sekarang dikoordinasikan supaya dimanfaatkan. Tidak boleh dibuang. Harus ditumpuk atau ditreatment sebagai B3. Jadi mendapat izin pemanfaatan dari KLHK," ujarnya.

Sponsored

Sebagai informasi, pemerintah saat ini berupaya mendorong hilirisasi tambang tersebut, salah satunya melalui pembangunan smelter baru bersama PT Freeport Indonesia (PTFI). Pembangunan smelter baru ini berada di Gresik dan ditargetkan rampung pada 2022 mendatang.

Sebelumnya, Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan saat ini progres pembangunan smelter tersebut sudah mencapai 3,86%. Di mana secara keseluruhan akan menelan biaya sebesar US$2,8 miliar atau sekitar Rp39,2 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS).

Berita Lainnya
×
tekid