sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri Suharso: Pemulihan ekonomi RI lebih baik dari negara lain di Asia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Senin, 21 Feb 2022 15:20 WIB
Menteri Suharso: Pemulihan ekonomi RI lebih baik dari negara lain di Asia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan tahun 2022 dan 2023 menjadi momentum bagi Indonesia di dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia.

Dia menyebut, ekonomi di beberapa negara lain sempat tumbuh dan pulih. Namun kemudian setelah mencapai titik pemulihan, pertumbuhannya menjadi melambat dan bahkan ada yang bertumbuh negatif.

"Ekonomi Indonesia tumbuh tinggi dari negara lain khususnya di negara-negara kawasan Asia. PDB (produk domestik bruto) Indonesia berdasarkan harga konstan lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi," paparnya dalam Diskusi Publik Forum Masyarakat Statistik, Senin (21/2).

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi bagian dari sasaran pembangunan, sehingga penting untuk dianalisis dan dimonitor perkembangannya. Suharso mengharapkan dengan perkembangan di tahun 2022 ini, Indonesia bisa menjadi upper middle income.

"Sehingga di tahun 2023 menjadi penting sebagai titik percepatan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi," harapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan tahun 2022 ini menjadi momentum pemulihan ekonomi dengan sasaran pertumbuhan ekonomi 5,2% hingga 5,5% baik nasional dan wilayah. Meski demikian, menurutnya ada tantangan recover gap antar wilayah.

Pemulihan ekonomi di Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi Tengah mampu tumbuh double digit di tahun 2021. Sementara Bali dan Papua masih mengalami kontraksi. Seperti di subsektor industri, pengolahan barang logam, dan kertas.

"PDB riil kita per kapita memang belum kembali ke level prakrisis, tapi PDB nominal per kapita 2021 sudah di atas level prakrisis. Kita masih alami scaring effect, efek luka di sisi ekonomi dan sosial," jelasnya.

Sponsored

Efek luka ini berasal dari penurunan produktivitas, learning lost, job lost, dan pemulihan dunia usaha yang lambat. Serta dari sisi kesehatan nasional pembenahan sampai hari ini masih berlangsung.

"Pengangguran di Indonesia mengalami perbaikan seiring dengan pemulihan ekonomi dan kembalinya aktivitas masyarakat," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid