Terpukul Covid-19, pendapatan negara hingga April baru Rp549,5 T
Realisasi pendapatan negara terdiri dari pendapatan dalam negeri sebesar Rp548,8 triliun dan hibah Rp700 miliar.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi pendapatan negara pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 30 April 2020 mencapai Rp549,5 triliun atau baru 31,2% dari target sesuai Peraturan Presiden 54 tahun 2020 yang sebesar Rp1.760,9 triliun.
"Sampai 30 April pendapatan negara Rp 549,5 triliun. Itu merupakan 31,2% dari target sesuai Perpres 54/2020," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam video conference APBN Kita, Rabu (20/5).
Dengan demikian, pendapatan negara hingga April 2020 tumbuh 3,2% secara tahunan (year on year/yoy) atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan pada periode yang sama 2019 yang hanya sebesar 0,8% (yoy).
Realisasi pendapatan negara itu terdiri dari pendapatan dalam negeri yang tumbuh 3,1% sebesar Rp548,8 triliun dan hibah Rp700 miliar.
Pendapatan dalam negeri terdiri dari realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp434,3 triliun atau 29,7% dari target yang sebesar Rp1.462,6 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp114,5 triliun atau naik 21,7%.
"Pemerimaan perpajakan turun 0,9% (yoy) apabila dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan turun karena kemampuan kita meng-collect pajak turun akibat aktivitas ekonomi menurun," ujarnya.
Di sisi lain, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp624 triliun atau turun 1,4%. Belanja negara berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp382,5 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp241,4 triliun.
Dengan demikian, defisit anggaran hingga April mencapai 0,44% dari target 5,07%, atau senilai Rp74,5 triliun.