sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pendapatan operasional sebelum pencadangan PermataBank tumbuh 24,2%

Dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% yoy.

Hermansah
Hermansah Sabtu, 15 Agst 2020 08:14 WIB
Pendapatan operasional sebelum pencadangan PermataBank tumbuh 24,2%

PT Bank Permata Tbk (“PermataBank”)  mengumumkan kinerja perusahaan semester I-2020. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, perseroan tetap membukukan pertumbuhan laba operasional sebelum pencadangan sebesar 24,2%.  

Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah, mengatakan di semester I-2020, perseroan dapat menjaga pertumbuhan laba operasional sebelum pencadangan, didukung dengan posisi likuiditas dan permodalan yang kuat.  

"Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali yang baru sangat berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank Permata dalam jangka panjang, dengan sinergi bisnis yang menyeluruh baik di sektor UMKM maupun korporasi. Hal tersebut memberikan angin segar di tengah periode yang cukup berat bagi semua industri, tidak terkecuali perbankan baik di Indonesia maupun dunia,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/8)

PermataBank mencatatkan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp1,7 triliun, tumbuh 24,2% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% yoy.  Hal ini sejalan dengan pencapaian rasio marjin bunga (net income margin atau NIM) menjadi 4,5% atau meningkat dari 4,2% di periode yang sama tahun lalu.

Sponsored

Selama kuartal II-2020 sejalan dengan arahan regulator, perseroan melaksanakan program restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah yang terdampak Covid-19.  Sampai dengan akhir Juni 2020, sekitar 15% dari portofolio kredit yang diberikan mengajukan permohonan restrukturisasi dan relaksasi dimana sebagian besar telah diselesaikan. 

Sementara posisi likuiditas terjaga, dibuktikan dengan rasio likuiditas loan-to-deposit ratio (LDR) optimum sebesar 80,7% di Juni 2020 dan rasio CASA yang cukup kuat sebesar 52,1%.  Pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 11% yoy menunjukkan PemataBank terus memainkan peranan penting dalam mendukung nasabah untuk mengelola operasional bisnis serta kebutuhan likuiditasnya dengan baik. Dari sisi permodalan, rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) juga terjaga dengan kuat pada posisi Juni 2020 masing-masing sebesar 20,2% dan 21,3%, meningkat dibanding 18,4% dan 19,8% pada periode yang sama tahun lalu, jauh lebih tinggi dari ketentuan minimum modal yang berlaku.

Walaupun kemampuan keuangan debitur terpengaruh oleh dampak pandemi di semua industri, namun nonperforming loan (NPL) Bank dapat dikelola dengan baik di level yang aman. Rasio NPL gross tercatat sedikit meningkat ke level 3,7% dibandingkan dengan Juni 2019 yang sebesar 3,6% dengan NPL net yang terjaga pada level 1,8% dibandingkan posisi Juni 2019 sebesar 1,3%. Perseroan melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book.

Berita Lainnya
×
tekid