sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penjualan semen SMBR melonjak tajam

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) mencatatkan penjualan semen sebanyak 189.700 ton atau tumbuh 82% pada Juli 2018.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 27 Agst 2018 20:35 WIB
Penjualan semen SMBR melonjak tajam

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) mencatatkan penjualan semen sebanyak 189.700 ton atau tumbuh 82% pada Juli 2018 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu 104.310 ton.

Secara kumulatif, selama periode Januari hingga Juli 2018 penjualan semen SMBR telah mencapai 1,05 juta ton atau tumbuh 36% dibandingkan dengan tahun lalu.

Sedangkan pada tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 32% di mana pada tahun lalu volume penjualan mencapai 1,76 juta ton atau naik 8% dari 2016. 

"Pabrik Baturaja II sudah beroperasi dengan kapasitas produksi semen sebesar 1,85 juta ton. Jadi total kapasitas produksi semen perseroan saat ini sebesar 3,85 juta ton," ungkap Direktur Utama Perseroan Rahmad dalam konferensi pers Investor Summit di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (27/8).

Sementara itu, perseroan menargetkan untuk dapat menyelesaikan proses akuisisi dua pertambangan batu bara di wilayah Oku Raya Sumatera Selatan. Perseroan menyiapkan dana senilai Rp300 miliar dalam rencana ekspansi tersebut.

Rahmad mengatakan saat ini proses akuisisi sedang dalam tahapan penilaian perusahaan (due diligence) kepada beberapa perusahaan tambang batubara swasta di lokasi tersebut.

"Target akuisisi selesai pada tahun ini, dana semua berasal dari internal. Sehingga pada 2019 dampak dari volatil harganya batu bara bisa dikurangi, jadi kami sedang mencari tambang batu bara yang paling optimum dan juga kualitasnya bagus dan paling cocok," jelasnya.

Sementara itu, diperkirakan perusahaan-perusahaan swasta yang akan diakuisisi oleh perseroan mampu berkontribusi kepada 50% kepada kebutuhan batu bara yang dibutuhkan oleh SMBR.

Sponsored

Selain itu, efisiensi dari produksi perseroan menjadi lebih maksimal didorong dengan lokasi tambang batubara yang di akuisisi berdekatan dengan pabrik-pabrik yang memproduksi semen milik perseroan.

"Intinya kami sudah berada di lokasi yang strategis, pasar Sumatra Selatan yang tinggi untuk penjualan perseroan hingga lokasi tambang yang dekat sehingga kami tidak butuh ekspansi dari sisi human resources yang besar sekali," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid