sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perkuat investor ritel, pemerintah luncurkan SBR

SBR menjadi satu dari empat instrumen yang diandalkan pemerintah selain ORI, Sukri, dan Sukuk Tabungan.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 20 Agst 2018 11:40 WIB
Perkuat investor ritel, pemerintah luncurkan SBR

Pemerintah kembali meluncurkan instrumen surat utang negara (SUN) berbasis tabungan bagi investor individu atau Savings bond Ritel (SBR).

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR), Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengatakan, instrumen jenis ini sudah diterbitkan pada Mei lalu. Merupakan instrumen surat berharga negara (SBN) ritel pertama yang dijual secara daring atau e-SBN, yakni SBR003.

"Ini merupakan program pemerintah. Salah satunya dalam rangka pendalaman pasar keuangan. Kami ingin memperluas basis domestik khususnya ritel. Makanya kami memperbanyak penerbitan instrumen yang sifatnya ritel," ungkap Luky dalam peluncuran SBR004 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/8).

SBR menjadi satu dari empat instrumen yang diandalkan pemerintah selain ORI, Sukri, dan Sukuk Tabungan.

Penawaran SBR004 dibuka pada 20 Agustus 2018 pukul 09.00 WIB. Sedangkan penutupan masa penawaran pada 13 September 2018 pukul 10.00 WIB.

Akhir pekan lalu, Dirjen PPR telah mengumumkan profil dari instrumen ini. Berbeda dengan obligasi ritel Indonesia (ORI) atau sukuk ritel, instrumen ini tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

SBR004 juga tidak dapat dicairkan hingga jatuh temponya, yakni 2 tahun, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo, yakni pada 7-15 Oktober 2019.  Itu pun, nilainya maksimal 50% dari nilai transaksi pembelian per agen atau mitra distribusi.

Meski begitu, instrumen ini memiliki daya tarik kupon yang tinggi, yakni 8,05% dan bersifat mengambang terhadap suku bunga BI 7 Days Repo Rate (7 DRR). Kupon ini diperoleh dari BI 7DRR yang pekan lalu naik menjadi 5,50%, ditambah spread 255 bps.

Sponsored

"Aman dan dijamin negara. Bisa dibeli melalui online dengan bunga sebesar 8,05%. Semoga SBR004 ini bisa lebih menarik untuk para investor," ujarnya.

Kupon merupakan minimal yang akan naik setiap tiga bulan bila ada kenaikan BI 7DRR. Namun, bila BI 7DRR turun ke bawah 5,50%, besaran kupon tidak berubah. Kupon minimal seri ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan SBR003 lalu yang sebesar 6,80%.

Investor dapat membeli SBR004 dari 11 mitra distribusi secara online. Enam di antaranya adalah bank, yakni Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Permata, Bank BRI, dan Bank BTN. Selain itu, bisa juga melalui perusahaan efek, yakni Trimegah Sekuritas.

Menariknya, investor juga bisa membeli melalui perusahaan efek khusus seperti Bareksa dan Tanamduit, maupun melalui perusahaan startup tekfin seperti Investree dan Modalku. Minimal pembelian Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Kupon dibayar pada tanggal 20 setiap bulan.

"Semester II-2018 ini, kami menargetkan menerbitkan SBR004. Oktober rencananya akan terbitkan ORI kemudian di November kami akan menerbitkan sukuk tabungan," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid