PLN catatkan penjualan listrik 22,87 TWh pada Maret 2022

PT PLN (Persero) mencatat penjualan listrik pada Maret 2022 sebesar 22,87 terawatt hour (TWh). Hal tersebut disampaikan Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi.

Dia mengatakan, penjualan listrik Maret 2022 mengalami peningkatan 18,4% dibandingkan Maret 2021 (year on year/yoy).

"Penjualan listrik pada bulan Maret 2022 sebesar 22,87 terawatt hour," ungkapnya kepada Alinea.id, Senin (11/4).

Agung memproyeksikan penjualan listrik pada April 2022 akan ada di posisi 21,17 TWh atau naik 0,58 TWh dibanding April 2021 (yoy). 

Menurutnya, proyeksi peningkatan penjualan listrik pada bulan ini dipengaruhi Ramadhan, di mana saat sahur dan buka puasa penggunaan listrik akan meningkat.

"Proyeksi peningkatan penjualan tersebut dikarenakan kondisi Bulan Ramadan, di mana penggunaan listrik pelanggan akan bertambah ketika sahur dan saat berbuka puasa," jelasnya.

Sebelumnya, pada Februari 2022, PLN mencatat penjualan listrik sebesar 20,32 TWh. Artinya, mengalami kenaikan 7% dibandingkan Februari 2021 (yoy).

Direktur Energi Primer PLN, Hartanto Wibowo, mengatakan, penjualan listrik PLN sempat minus 0,79% pada 2020 dan membaik setahun setelahnya dengan penjualan tumbuh 5,78%.

Penjualan listrik pada 2021 mencapai 255,1 tWh atau naik dari 2020 yang hanya 241,1 TWh. Konsumsi listrik pada 2021 telah pulih dan melampaui tahun sebelumnya. Tahun ini, diproyeksikan tren penjualan listrik masih akan positif.

"Secara detail, dari bulan ke bulan tren membaik. Akan berlanjut di tahun 2022. Penjualan bulan ke bulan 2021 lebih tinggi dari bulan-bulan yang sama tahun sebelumnya," ucapnya dalam webinar "Indonesia Energy Outlook 2022", Kamis (17/2).