Kebut reformasi sektor kesehatan, pemerintah genjot produksi obat dalam negeri
Semua obat-obatan bakal dibuat di dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan reformasi di bidang kesehatan terus berlangsung. Salah satunya adalah dengan memproduksi obat-obatan di dalam negeri.
"Health reform itu sedang berjalan, jadi semua obat-obatan sebanyak mungkin kami buat di dalam negeri," katanya dalam video conference, Kamis (26/8).
Dia mengatakan, reformasi di bidang kesehatan ini merupakan usul dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, anggaran kesehatan yang mencapai Rp490 triliun sebagian besar digunakan untuk impor obat.
Sehingga, menurutnya, jika obat-obatan dan alat kesehatan tersebut dapat diproduksi di dalam negeri, anggaran yang telah disediakan dapat diserap oleh industri farmasi nasional dan berdampak kepada industri turunannya.
"Ada Rp490 triliun dana untuk kesehatan dan itu hampir sebagian impor dari luar. Presiden perintahkan untuk memproduksi dalam negeri dan sekarang proses itu sedang berjalan," ujarnya.
Anggaran kesehatan ini, sambungnya, juga akan dioptimalkan untuk memastikan program vaksinasi terus terakselerasi. Pemerintah menargetkan sebanyak 200 juta orang tervaksinasi hingga akhir tahun.
Hal ini perlu dilakukan mengingat belum adanya kepastian kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Dengan demikian, pemerintah merancang skenario untuk hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19
"Kita belum tahu kapan Covid-19 akan berakhir? Seperti yang disampaikan Presiden, kita mungkin akan hidup dengan ini (pandemi) dan harus bisa mengendalikan ini," ujarnya.