sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sari Roti cetak laba bersih naik 123% jadi Rp64,85 miliar

Perolehan laba bersih pada kuartal I-2019 ini meningkat 123,21% dari periode tahun sebelumnya Rp29,05 miliar.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 24 Apr 2019 10:06 WIB
Sari Roti cetak laba bersih naik 123% jadi Rp64,85 miliar

Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) berhasil mengantongi laba bersih senilai Rp64,85 miliar pada kuartal I-2019. Perolehan laba bersih ini meningkat 123,21% dari periode tahun sebelumnya Rp29,05 miliar.

Adapun laba bersih per saham perusahaan meningkat 125,96% menjadi Rp10,62 per saham dari sebelumnya senilai Rp4,70 per saham.

Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, peningkatan laba bersih ini disebabkan pendapatan perusahaan di periode tersebut menjadi Rp791,72 miliar. Angka ini naik 20,12% dari pendapatan di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp659,06 miliar.

Sementara itu, nilai aset perusahaan naik menjadi Rp4,47 triliun sejak akhir tahun lalu yang sebesar Rp4,39 triliun. Aset lancar berjumlah sebesar Rp1,87 triliun dan aset tak lamcar yang sebesar Rp2,59 triliun.

Mengutip RTI Infokom, pada penutupan perdagangan Selasa (23/4), harga saham ROTI naik 0,77% atau naik 10 poin ke harga Rp1.310.

Sepanjang perdagangan kemarin, harga saham ROTI berada pada level terendah Rp1.290 dan level tertinggi pada harga Rp1.310.

Adapun volume saham perusahaan merk dagang Sari Roti ini mencapai 1,15  juta saham dengan nilai transaksi Rp1,50 miliar dan frekuensi sebanyak 227 kali.

Secara year to date (ytd), saham ROTI mencatat kinerja yang baik yakni 9,17%. Namun, pelaku asing mencatatkan jual bersih atau net sell senilai Rp96,12 miliar di all market.

Sponsored

Analis Reliance Sekuritas Kornelius Wicaksono mengatakan kinerja ROTI di kuartal pertama 2019 memang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari penjualan dan laba bersih yang naik dalam periode tiga bulan pertama 2019.

Menurut Kornel, peningkatan tersebut sebagai akibat membaiknya kualitas kinerja yang terlihat dari perbaikan di gross profit margin yang naik menjadi 54,6% dari 54,0%, dan net margin yang naik menjadi 7,1% dari 3,2%.

"Selain karena pertumbuhan penjualan di Filipina, kampanye pemilu menjadi katalis positif di semester pertama, karena banyaknya konsumsi untuk perhelatan tersebut," ujar Kornel kepada Alinea.id, Selasa (24/4).

Selain itu, lanjut dia, penjualan roti sangat terkait erat dengan peningkatan taraf hidup masyarakat pada umumnya. Menurut dia, tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil di level 5%, sementara inflasi terjaga di level 3%-4%.

“Ini akan membuat daya beli masyarakat meningkat yang secara positif menopang kinerja ROTI," ucapnya.

Senada, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan saham ROTI masih memiliki prospek yang positif pada tahun ini. Untuk jangka pendek, William merekomendasikan target price (TP) saham ROTI Rp 1.400.

"Terkadang keniakan laba tidak selalu diiringi kenaikan harga namun ROTI saat ini memasuki uptrend," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid