sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sektor telekomunikasi diyakini akan menggairahkan kembali ekonomi yang lesu

Pandemik yang diakibatkan oleh coronavirus telah mendorong terjadinya banyak perubahan dan melahirkan norma baru dalam sektor ekonomi. 

Ghalda Anisah
Ghalda Anisah Sabtu, 12 Sep 2020 16:53 WIB
Sektor telekomunikasi diyakini akan menggairahkan kembali ekonomi yang lesu

Data dari Kominfo menyebutkan terjadi peningkatan aktifitas toko daring atau online shop sebesar 400% selama pandemik. Itu artinya pandemik yang diakibatkan oleh coronavirus telah mendorong terjadinya banyak perubahan dan melahirkan norma baru dalam sektor ekonomi. 

Untuk itu dalam upaya mengoptimalkan ekonomi nasional di tengah pandemik coronavirus, Staf Khusus Menkominfo Dedy Permadi menyampaikan, setidaknya ada tiga hal terkait dengan tranformasi digital Indonesia. 

Pertama adalah potret perkembangan dan potensi ekonomi digital dan sektor infokom dalam masa pandemi. Kedua, yaitu kebijakan pembangunan infrastuktur oleh pemerintah Indonesia yang tentunya bekerja sama dengan sektor swasta. Ketiga adalah ekosistem pembangunan digital yang nantinya akan terdiri dari beberapa teknologi yang ke depannya akan dikembangkan menjadi sumber daya manusia dan juga terkait dengan legislasi primer. 

“Di saat sektor lain sedang lesu, sedang lemah, tetapi sektor ini masih tetap bisa bertahan bahkan tumbuh dengan nilai yang sangat signifikan,” tambah Dedy, dalam diskusi daring Peran Sektor Telekomunikasi Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (11/9) malam

Hal ini menggambarkan bahwa sektor infokom masih sangat potensial untuk dikembangkan dan masih menyimpan optimisme yang sangat tinggi di tengah pandemik coronavirus.

“Proyeksi dari beberapa lembaga riset biasanya menyatakan ekonomi digital kita memiliki valuasi sebesar US$40 miliar, yang berkontribusi sekitar 11% dari total PDB dengan pertumbuhan sekitar 49% per tahun. Ini adalah pertumbuhan yang luar biasa besar,” papar Dedy.

Bahkan, sejumlah proyeksi menyebutkan sektor ini pada 2025 memiliki valuasi digital dikisaran US$130 miliar hingga US$140 miliar. 

“Angka ini luar biasa karena pertumbuhan pertahun sebesar 49% dan diharapkan bisa bertahan. Meskipun kita sedang menghadapi pandemik Covid-19,” tambahnya. 

Sponsored

Sementara CEO TelkomGroup Ririek Adriansyah menambahkan, BUMN telah menginisiasi agar UMKM dapat menjual produknya melalui e-commerce. Bahkan sudah platform digital yang mempertemukan BUMN dan UMKM yang oleh Kementerian BUMN, dalam rangka memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM di seluruh Indonesia.  

“Transaksinya kami dorong untuk dilakukan melalui e-commerce yang sudah ada. Jadi nanti akan mempertemukan penjual dan pembeli. Kemudian kami akan terus memonitor UMKM mana saja yang sudah cukup agresif dan berpenghasilan besar. Hal itulah yang kemudian dapat membantu pemulihan ekonomi,” tambah Ririek. 

Berita Lainnya
×
tekid