sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Setoran dividen bank BUMN ke negara capai Rp16,14 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. kembali menjadi emiten BUMN sektor perbankan penyetor pendapatan negara terbesar tahun 2017.

Sukirno
Sukirno Senin, 26 Mar 2018 12:22 WIB
Setoran dividen bank BUMN ke negara capai Rp16,14 triliun.

Sektor keuangan masih menjadi tumpuan sumber pendapatan pemerintah dari badan usaha milik negara (BUMN), terutama dari empat bank pelat merah.

Sepanjang periode 2017, empat bank pelat merah menyetorkan dividen yang masuk ke dalam rekening negara di Bank Indonesia mencapai Rp16,14 triliun. Bahkan, setoran dividen itu jauh melesat sampai 48% dari target yang dipatok pemerintah sebesar Rp10,9 triliun.

Setoran dividen bagi negara yang dicapai tahun 2017 bahkan telah melampaui target pemerintah untuk periode 2018 yang ditetapkan senilai Rp12,6 triliun. Total pendapatan negara dari dividen BUMN tahun 2018 ditargetkan mencapai Rp 43,6 triliun.

Secara keseluruhan, emiten perbankan pelat merah meraup laba bersih periode 2017 senilai Rp 66,27 triliun. Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dari empat bank BUMN itu mencapai Rp 27,77 triliun.

Rata-rata, pembagian dividen empat bank BUMN itu melonjak 30,9% year-on-year (yoy). Kenaikan penyebaran dividen ini terjadi seiring dengan lonjakan rerata laba bersih bank pelat merah sebesar 22,8% yoy.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. kembali menjadi emiten BUMN sektor perbankan penyetor pendapatan negara terbesar tahun 2017. Dari laba senilai Rp 28,99 triliun, BRI menebar dividen Rp 13,04 triliun dengan rasio 45% dari laba bersih.

Kepemilikan negara pada BRI sebesar 56,75% membuat pemerintah mengantongi setoran dividen Rp 7,4 triliun. Rasio pembagian dividen ini meningkat dari periode sebelumnya yang mencapai 40% dari laba bersih.

Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., menyusul dengan perolehan laba bersih Rp 20,63 triliun pada 2017. Pemerintah menggenggam kepemilikan 60% pada BMRI membuat setoran yang diperoleh sebesar Rp 5,57 triliun.

Sponsored

Rasio pembagian dividen Bank Mandiri terbilang tetap bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2017, BMRI menebar dividen total Rp 9,28 triliun dengan rasio 45% dari laba bersih.

 

 

Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., membagikan dividen tunai Rp 4,76 triliun dengan rasio 35% dari laba bersih Rp 13,61 triliun. Porsi pemerintah sebesar 58,84% mencapai Rp 2,8 triliun.

Posisi buncit, masih ditempati oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Bank yang fokus dalam pembiayaan sektor kredit perumahan ini menebar dividen Rp 605 miliar dengan rasio 20% dari laba bersih Rp 3,02 triliun.

Bagian pemerintah sebesar 60% dari dividen mencapai Rp 363 miliar. Rasio pembagian dividen yang ditetapkan oleh pemegang saham BMRI, BBNI, dan BBTN terbilang sama dengan tahun sebelumnya.

Akan tetapi, hanya Bank BTN yang tidak mengeluarkan dividen spesial pada tahun buku 2017. Bank BRI, Mandiri, dan BNI, menyepakati adanya pembagian dividen spesial yang menambah jumlah rasio dividen tunai.

Tercatat, BRI, Mandiri, dan BNI memberikan dividen spesial antara 10%-15%. Manajemen BTN mengaku tidak adanya pembagian dividen spesial lantaran perseroan mengemban amanah untuk mensukseskan program sejuta rumah.

"Backlog perumahan di Indonesia masih sangat besar atau sekitar 11,4 juta rumah, kami sangat konsen terhadap hal itu dan Kementerian BUMN ingin membantu untuk mempercepat penurunan backlog tersebut," kata Direktur Utama BTN Maryono.

 

 
Berita Lainnya
×
tekid