sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Solusi jitu atasi kelangkaan pupuk ala Guru Besar Unpad

Ketergantungan petani terhadap pupuk anorganik sering menimbulkan masalah. Kelangkaan dan kenaikan harga pun memukul petani.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Rabu, 30 Nov 2022 20:38 WIB
Solusi jitu atasi kelangkaan pupuk ala Guru Besar Unpad

Ketergantungan petani terhadap pupuk anorganik seringkali menimbulkan masalah. Kelangkaan ketersediaan pupuk subsidi dan adanya kenaikan harga pupuk nonsubsidi pun memukul petani. Padahal, pada waktu seperti ini, petani sedang membutuhkan pupuk dalam jumlah banyak untuk memulai masa tanam.

Untuk melepas ketergantungan pupuk anorganik, petani memerlukan pupuk alami atau organik. Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad), Tualar Simarmata, memiliki solusi jitu dalam menyelesaikan masalah tersebut.

"Di dunia ini ada dua jenis pupuk. Yang pertama, pupuk buatan pabrik, yang sebagian diimpor. Kedua, adalah buatan Tuhan atau disebut pupuk alami. Kita pakai yang alami saja. Optimalkan sumber organik lokal. Itu bergantung pada kemauan kita saja," kata Tualar kepada Alinea.id, Rabu (30/11).

Alih-alih bergantung pada pasokan pupuk impor, yang saat ini terganggu akibat perang Rusia-Ukraina, Tualar mengajak petani memaksimalkan pupuk organik. Dia membeberkan beberapa hal yang bisa dilakukan petani.

Bagi petani padi, dapat menyelesaikan krisis pupuk dengan memaksimalkan hasil utama panen menggunakan gabah. Sebagai contoh, dari 9 ton padi/ha hasil panen, ada sekitar 6 ton jerami yang bisa diolah menjadi pupuk kompos.

"Praktik yang benar itu jerami bukan dibakar, tapi diolah menjadi kompos dengan bantuan mikroba tertentu. Ini bisa membantu mengatasi 50%kebutuhan pupuk untuk budi daya padi," ujar Tualar.

Kedua, perlunya pengadaan program pemanfaatan kembali (reusing) sampah perkotaan untuk diolah menjadi pupuk. Pada dasarnya, terang Tualar, setiap orang memproduksi 1-2 kg sampah/hari.

"Daripada kita mengimpor pupuk, kita olah saja sampah yang kita hasilkan ini menjadi pupuk untuk petani kita. Jadi, kita tidak perlu lagi bergantung pada pupuk impor," tandas Tualar.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid