sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kementan siapkan strategi hindari krisis pangan

Strategi yang dilakukan adalah menyiapkan bantuan untuk peternak ayam hingga mendorong pertumbuhan petani milenial sebanyak 2,5 juta orang.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 04 Jun 2020 20:04 WIB
Kementan siapkan strategi hindari krisis pangan

Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menghindari badai krisis pangan yang melanda negeri akibat pandemi Covid-19. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menyiapkan tiga agenda besar.

"Sepintas saya ingin katakan masalah pertanian bukan masalah baru. Tapi saya tidak akan masuk ke pembahasan itu. Covid-19 ini mengajarkan kita sesuatu, menguji dinamika, dan mengukur kemampuan negara untuk bisa bertahan menghadapi tantangan ke depan," katanya dalam diskusi online, Kamis (4/6).

Agenda pertama yang disiapkannya adalah emergency bagi peternak ayam, yaitu ayamnya akan dibeli oleh mitra dan difasilitasi penyimpanan berpendingin oleh pemerintah.

Selain itu, di sektor pertanian, Kementan akan menaikkan harga jual gabah sehingga mendongkrak nilai tukar petani (NTP) menjadi 103 poin, lebih tinggi dari NTP Maret yang sebesar 102,09 poin.

Lalu, membangun stok penyangga atau buffer stock 11 komoditas utama, mengembangkan pasar dan toko tani, serta memberikan jaring pengaman sosial bagi petani.

Kedua adalah agenda temporary, yaitu memaksimalkan ekspor, mengintensifikasi padi, jagung, sagu, dan kedelai. Kemudian, memberi bibit atau benih kepada mantan narapidana dan pemudik yang berprofesi sebagai petani.

"Kami juga support daerah minus dan yang dilanda kekeringan dengan bantuan sarana produksi (Saprodi)," ujarnya.

Lalu, agenda ketiga adalah permanen atau jangka panjang, yaitu peningkatan produksi pertanian 7% per tahun, meningkatkan ekspor tiga kali lipat, gagal panen diturunkan menjadi 5%, dan mendorong pertumbuhan petani milenial sebanyak 2,5 juta orang.

Sponsored

Selain itu juga dilakukan ekstensifikasi tanaman pangan di lahan rawa dan gambut, di samping terus mengoptimalkan lahan ekstensifikasi 600 hektare (ha) untuk 1,5 juta ton beras. Serta, mendorong pengembangan bahan bakar campuran biodiesel 30% atau B30.

Untuk memenuhi agenda tersebut, Syahrul mengatakan akan menyiapkan infrastruktur pendukung mulai dari persiapan irigasi, stimulus bagi petani,hingga penyediaan bibit dan pupuk.

Berita Lainnya
×
tekid