Bupati Kukar instruksikan Distansnaker gelar Job Fair dua kali setahun

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, meminta Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distansnaker) menggelar Job Fair atau Bursa kerja digelar dua kali dalam 1 tahun yakni pada semester 1 dan semester 2. Hal ini untuk menunjukkan komitmen pemda mengurangi angka pengangguran dan mewujudkan pemerintahan yang baik.

"Ini menjadi momen kita melakukan perbaikan dan perubahan serta kolaborasi kerja bersama yang baik. Ini komitmen kita bersama, dimana kita berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang baik di Kabupaten Kukar, salah satunya pemerintahan bersama masyarakat, pemerintahan bersama dunia usaha dan pemerintah bersama para akademisi," ujarnya.

Edi juga menginstruksikan Distansnaker melakukan evaluasi dan mengubah pola pikir serta budaya kerja. Ia menekankan kinerja perlud didukung analisis data yang telah di petakan hingga tingkat kecamatan dan harus sering menjalin komunikasi dengan perusahaan tertutama terkait lowongan pekerjaan.

"Selanjutnya agar Kukar bisa bersaing menuju lebih baik lagi dengan melakukan pendidikan dan pelatihan hingga memiliki keterampilan dari lembaga yang besertifikasi agar bisa dibawa kemana – mana untuk mencari kerja,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Distansnaker, Akhmad Hardi Dwi Putra, menyatakan Bursa Kerja 2022 dan Launching Program Kukar Idaman Kukar Siap Kerja Tahun 2021-2026, merupakan bentuk implementasi dan keseriusan Pemkab Kukar di bidang Ketenagakerjaan.

"Apa yang kami lakukan hari ini sebenarnya salah satu bagian dari target kinerja Program Kukar Idaman secara utuh," katanya.

Ia menyebut target kinerja Kukar Idaman yakni meningkatkan kualitas dan fasilitasi kemitraan tenaga kerja secara terintegrasi mulai dari peningkatan kapasitas SDM tenaga kerja, dengan membangun dan memperkuat Pusat Pelatihan Tenaga Kerja atau Vokasi di setiap zona wilayah (Hulu, Tengah, dan Pesisir). Selain itu, Pemkab Kukar juga berupaya memfasilitasi akses kelapangan kerja (Job Market) dan kesempatan Berusaha (entrepreneurship), dengan target pelatihan sebanyak 6.000 pencari kerja selama periode 5 Tahun.