sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DKPP Klaten pastikan beras Rojolele Srinuk layak konsumsi

Ada berbagai faktor kerusakan beras sehingga tidak layak konsumsi. Semua jenis beras berpotensi rusak karena beras merupakan bahan organik.

Dessy Nuraulia Budiyanto
Dessy Nuraulia Budiyanto Rabu, 20 Jul 2022 15:01 WIB
DKPP Klaten pastikan beras Rojolele Srinuk layak konsumsi

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, memastikan kualitas beras Rojolele Srinuk khas Klaten yang tersebar di Klaten aman dan layak konsumsi. Ia segera menerjunkan tim untuk menelusuri kerusakan beras Rojolele Srinuk yang dikeluhkan oleh ASN Klaten.

“Tim saya sudah saya perintahkan untuk menelusuri permasalahan kerusakan berasnya agar jelas. Harus diketahui secara pasti letak salahnya dimana,” tegas Wiwid kepada tim Alinea.id, Rabu (20/7).

Menurut Wiwid, ada berbagai faktor kerusakan beras sehingga tidak layak konsumsi. Semua jenis beras berpotensi rusak karena beras merupakan bahan organik.

“Harus ditelusuri, dari mana, kapan dropnya, penyimpanan seperti apa. Karena semua jenis beras mempunyai potensi terjadinya kerusakan,” jelas Wiwid.

Sementara itu, tim Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Klaten, Sri Sadono, menjelaskan pihaknya siap mengganti beras Srinuk yang tidak layak dikonsumsi dengan menunjukkan bukti yang ada.

Sadono menjelaskan kualitas beras rojolele Srinuk yang tidak layak konsumsi seperti menggumpal (kempel) menurut dia, kemungkinan karena terlalu lama di simpan.

“Beras rojolele Srinuk yang di pasarkan oleh PDAU kepada ASN dan pegawai BUMD Kabupaten Klaten, dipasok oleh Gapoktan Kepanjen Delanggu, Gapoktan Bowan Delanggu, Kelompok Tani Trucuk dan Kelompok Tani Karangdowo,” ujar Sadono.

Sebelumnya, sejumlah ASN Kabupaten Klaten mengeluhkan kualitas Rojolele Srinar dan Srinuk tidak layak konsumsi. Menurut mereka, pada awal pembelian beras rojolele Srinar dan Srinuk, kualitasnya memang bagus dan terasa pulen. Namun perkembangannya, rasa beras menjadi beda.

Sponsored

Bahkan yang mengejutkan kata mereka, kondisi beras tidak seperti yang diharapkan karena ada kutu dan menggumpal (kempel). Dimungkinkan beras terlalu lama di simpan atau terkena air.

Berita Lainnya
×
tekid