sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DLH Jakarta: Kualitas udara tidak sehat pagi ini

Jakarta menjadi kota nomor 4 dengan pencemaran udara tertinggi di dunia per pukul 07.00 WIB tadi.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 08 Sep 2023 10:14 WIB
DLH Jakarta: Kualitas udara tidak sehat pagi ini

Kualitas udara di DKI Jakarta pada Jumat (8/9) pagi tercatat tidak sehat. Sebab, hingga pukul 08.00 WIB tadi, indeks standar pencemar udara (ISPU) mencapai 121 pada kosentrasi PM 2.5.

Berdasarkan data Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (Silika DLH) Jakarta, angka PM 2.5 tertinggi terjadi di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, dengan 121. Yang terpantau sedang di Bundaran HI, Jakarta Pusat (95); Kelapa Gading, Jakarta Utara (96); Jagakarsa, Jakarta Selatan (93); dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (90).

DLH Jakarta membagi kualitas udara menjadi 6 kriteria. Yakni, sehat dengan skor 0-50, sedang (51-100), tidak sehat (101-199), sangat tidak sehat (200-299), dan berbahaya (300-500).

Merujuk laman IQ Air, Jakarta menjadi kota nomor 4 dengan pencemaran udara tertinggi di dunia per pukul 07.00 WIB tadi. Polusi udara terparah terjadi di Kuwait City, Kuwait (179); Lahore, Pakistan (169); dan Beijing, China (168).

Sponsored

Kualitas udara di Jakarta tersebut jauh lebih buruk daripada daerah lain yang dipantau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada waktu bersamaan. BMKG menukur konsentrasi PM 2.5 menggunakan metode penyinaran sinar beta dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3) sejak 2020.

BMKG memantau kualitas udara di sekitar 24 titik se-Indonesia. Yakni, Pekanbaru; Palangkaraya; Talang Betutu dan Musi 2, Palembang; Samarinda; Kota Jambi, Tanjung Harapan; Banjarbaru; Batam; dan Bengkulu.

Kemudian, Muaro Jambi, Kemayoran, Jakarta Pusat; Kotabaru; Kototabang; Malang; Maros; Medan; Sleman; Pangkalanbun; Pesawaran; Mempawah; Sintang; Sorong; dan Kubu Raya.

Berita Lainnya
×
tekid