Pemprov Kaltim gandeng Uni Eropa wujudkan pembangkit listrik nonfosil

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) serius mewujudkan pemanfaatan sumber energy terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayahnya dengan menggandeng Uni Eropa. Penjabat Sekdaprov Kaltim, Riza Indra Riadi mengatakan, kerja sama ini adalah bentuk konkrit pemerintahannya dalam mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan.

"Kita memiliki sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit energi listrik, sehingga diharapkan penjajakan kerja sama dibidang energi terbarukan bisa berlanjut,” kata Riza saat beraudiensi dengan Menteri Uni Eropa, HE Kadri Simson, Minggu (4/9).

Riza menyebut pertemuan dengan Menteri Uni Eropa, HE Kadri Simson kali ini adalah permulaan yang baik bagi Kaltim. Ia mengatakan akan ada pertemuan lanjutan dengan Uni Eropa untuk membahas hal teknis terkait pemanfaatan sumber energi yang terbarukan.

“Kita tidak mengandalkan energi dari fosil, tetapi bisa memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki untuk menghasilkan energi, baik itu dari kincir angin, air terjun dan lainnya," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Energi Uni Eropa, HE Kadri Simson mengatakan, Uni Eropa telah berkomitmen mencapai netralitas iklim pada tahun 2050. Untuk mempercepat transisi energi, lanjunya, Uni Eropa telah mengembangkan berbagai kebijakan dalam mendukung peluncuran proyek energi terbarukan yang lebih cepat sambil memensiunkan bahan bakar fosil secara bertahap.

"Untuk memastikan bahwa transisi energi di tingkat global, kita perlu bekerjasama dengan mitra di seluruh dunia, dan Indonesia adalah negara kunci dalam hal ini," pungkasnya.