sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembunuhan Khashoggi: Senator AS kian yakin MBS terlibat

Usai mendapat penjelasan dari CIA, sejumlah senator AS merasa lebih yakin bahwa putra mahkota Arab Saudi dalang pembunuhan Khashoggi.

Khairisa Ferida Valerie Dante
Khairisa Ferida | Valerie Dante Rabu, 05 Des 2018 19:16 WIB
Pembunuhan Khashoggi: Senator AS kian yakin MBS terlibat

Sejumlah senator Amerika Serikat mengakui bahwa setelah diberi pengarahan oleh Direktur CIA Gina Haspel mereka kini lebih yakin Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman punya peran atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Senator Lindsey Graham mengatakan bahwa dia memiliki kepercayaan yang tinggi MBS terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Politikus Republikan South Carolina itu menggambarkan sang putra mahkota Arab Saudi sebagai sosok yang gila, berbahaya, dan merusak.

Graham lebih jauh mengatakan bahwa dia tidak bisa mendukung keterlibatan Arab Saudi dalam perang Yaman atau menjual senjata kepada Arab Saudi selama MBS tetap berkuasa.

Pandangan selaras diungkapkan pula oleh Senator Demokrat Bob Menendez. Dia mengatakan bahwa AS harus mengirim pesan yang jelas dan tegas bahwa tindakan seperti itu tidak dapat diterima di panggung dunia.

Arab Saudi sendiri telah mendakwa 11 orang atas pembunuhan Khashoggi, namun mereka secara tegas dan berulang kali membantah keterlibatan MBS.

Senator Republikan dari Tennessee Bob Corker, menuturkan, "Saya tidak punya keraguan di benak saya bahwa MBS memerintahkan pembunuhan."

"Jika dia berada di depan juri, dia akan dijatuhi hukuman bersalah hanya dalam hitungan 30 menit," papar Corker.

Corker menilai, dengan menolak mengutuk MBS, Presiden Donald Trump menganggap seolah-olah kasus pembunuhan itu tidak pernah ada.

Sponsored

Senator Republik Richard Shelby dari Alabama menyatakan, "Pertanyaannya sekarang, bagaimana Anda bisa memisahkan putra mahkota Arab Saudi dan kelompoknya dari bangsa ini?".

Senat berencana melakukan pemungutan suara dalam untuk mengakhiri dukungan militer AS kepada koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi kelompok Houthi di Yaman, setelah anggota kedua partai mengajukan resolusi pada pekan lalu.

Senator Chris Murphy, yang tidak mengetahui adanya pertemuan tertutup pihak Senat dengan direktur CIA turut mengkritik pemerintahan Trump.

"Tidak semuanya harus dirahasiakan," kata pejabat Partai Demokrat Connecticut. "Jika pemerintah kita tahu bahwa para pemimpin Saudi terlibat dalam pembunuhan seorang warga AS, mengapa masyarakat tidak boleh tahu ini?".

CIA sendiri telah menyimpulkan bahwa MBS "kemungkinan memerintahkan" pembunuhan Khashoggi.

Mereka memiliki bukti adanya tukar-menukar pesan antara MBS dan Saud al-Qahtani yang diduga sebagai penanggungjawab aksi pembunuhan terhadap wartawan Saudi itu.

Dalam sidang kabinet pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan James Mattis mengatakan di hadapan Senat bahwa tidak ada bukti langsung keterlibatan MBS dalam pembunuhan Khashoggi.

Trump mengatakan temuan CIA terkait dugaan keterlibatan putra mahkota dalam pembunuhan Khashoggi belum final. Namun, pada 20 November, Trump menuturukan, "Sangat mungkin bahwa putra mahkota memiliki pengetahuan tentang peristiwa tragis ini. Mungkin dia melakukannya, dan mungkin (dia) tidak (melakukannya)."

Siapa Jamal Khashoggi?

Sebagai seorang jurnalis terkemuka, Khashoggi meliput berbagai peristiwa besar termasuk invasi Uni Soviet ke Afghanistan. Dia bahkan pernah mewawancarai langsung sosok Osama Bin Laden.

Selama beberapa dekade, Khashoggi memiliki kedekatan dengan keluarga kerajaan Arab Saudi dan juga pernah menjadi penasihat pemerintah.

Namun belakangan dia tidak disukai keluarga kerajaan hingga pada tahun lalu akhirnya dia memutuskan mengasingkan diri ke AS. Dari negara itu, dia menulis kolom bulanan di Washington Post yang isinya mengkritik kebijakan MBS, termasuk keterlibatan negara itu dalam perang di Yaman.

Berita Lainnya
×
tekid