17 bom guncang Thailand selatan
Serangan bom dalam konflik separatisme merupakan serangan baru setelah adanya dua tahun pandemi.

Serangan bom terjadi di wilayah selatan Thailand pada Rabu (17/8) memanaskan Kembali konflik separatisme di Provinsi Pattani. Namun, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom yang tersebar di 17 tempat itu.
Dikutip dari Aljazeera, (17/8), 17 serangan bom terjadi di beberapa wilayah dari provinsi Pattani, Narathiwat. Bangunan yang rusak, meliputi ruko, stasiun pengisian bahan bakar dan bangunan lainnya milik warga setempat. Peristiwa itu menyebabkan tujuh korban luka. Tidak ada laporan kematian.
“Jelas bahwa para pemberontak tetap berkomitmen untuk menggunakan kekerasan terhadap rakyat, merusak kepercayaan terhadap ekonomi, menciptakan ketidakpastian dan merusak sistem pemerintahan,” ujar juru bicara militer Thailand.
Wilayah selatan di Thailand menjadi episentrum konflik pemerintah dan separatis. Sementara, belum diketahui pasti siapa dalang serangan bom tersebut, pemerintah Thailand fokus memulihkan keadaan warga sekitar dengan membersihkan tempat yang terkena ledakan, dan memberikan pertolongan bagi warga yang menjadi korban.
Konflik separtisme berlangsung sejak 2004 dan sudah memakan sebanyak 7.300. Sebenarnya sudah ada upaya pembicaraan damai, namun belum membuahkan hasil. Kejadian kemarin merupakan serangan baru setelah adanya dua tahun pandemi.
Wilayah Thailand selatan didominasi oleh masyarakat muslim. Kejadian ini juga menggambarkan bahwa wilayah selatan Thailand belum sepenuhnya damai dari konflik.(CNN, Aljazeera)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kerawanan Pemilu 2024: Dari politik uang hingga intimidasi
Rabu, 31 Mei 2023 16:44 WIB
Buntut panjang peretasan bank syariah terbesar
Minggu, 28 Mei 2023 06:30 WIB