sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anwar Ibrahim memohon agar Mahathir Mohamad bertahan

Menurut Anwar Ibrahim ada sejumlah pihak yang memanfaatkan nama Mahathir Mohamad.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 24 Feb 2020 17:47 WIB
Anwar Ibrahim memohon agar Mahathir Mohamad bertahan

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim (72) mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan Mahathir Mohamad (94) pada Senin (24/2) pagi dia telah meminta agar Mahathir tetap bertahan sebagai Perdana Menteri Malaysia. 

"Saya bersamanya (pagi tadi) dan saya diberi tahu (tentang pengunduran dirinya), tetapi saya tidak dapat mengumumkannya sampai itu dirilis ke publik. Atas nama Keadilan (PKR) dan Pakatan Harapan (PH), saya memang memohon kepada dia (untuk bertahan)," ujar Anwar Ibrahim di markas PKR setelah bertemu Yang di-Pertuan Agong Abdullah di Istana Negara.

Ketika ditanya tentang hasil pertemuan dengan raja, Anwar Ibrahim mengatakan itu hanya tatap muka untuk mengekspresikan pandangannya dan diskusi umum untuk kepentingan, perdamaian, dan stabilitas negara. Anwar Ibrahim bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong Abdullah bersama dengan istrinya yang juga Wakil PM Malaysia Wan Azizah Wan Ismail.

Pengunduran diri Mahathir terjadi di tengah spekulasi bahwa dia berusaha membentuk koalisi baru yang akan membuat Anwar Ibrahim kian jauh dari kursi PM.
 
Spekulasi tersebut muncul menyusul pertemuan yang dihadiri oleh politikus Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), UMNO, Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Gabungan Partai Sarawak, Partai Warisan Sabah dan faksi PKR yang bersekutu dengan Wakil Ketua PKR Azmin Ali pada Minggu (23/2).

Partai Bersatu pada hari ini pula menyatakan keluar dari koalisi Pakatan Harapan yang didirikan untuk mengalahkan koalisi Barisan Nasional dalam Pemilu 2018. Selain itu, Mahathir juga menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Partai Bersatu.

Menambah keruwetan politik Negeri Jiran, Azmin Ali yang juga menjabat sebagai Menteri Ekonomi dan rekannya Zuraida Kamaruddin yang menduduki kursi Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah, dipecat dari PKR pada Senin pagi. 

Anwar Ibrahim menyebut bahwa pengkhianat di PKR dan anggota Bersatu merencanakan perubahan dalam koalisi Pakatan Harapan yang berkuasa.

"Kami tahu ada upaya untuk menjatuhkan PH dan membentuk pemerintahan baru," kata Anwar Ibrahim.

Sponsored

Anwar Ibrahim menyebutkan, dalam pertemuannya dengan Mahathir dia telah mengatakan bahwa pengkhianatan ini dapat diatasi bersama.

"Orang-orang dari partai saya dan di luar PKR memanfaatkan namanya. Dia (Mahathir) mengulang apa yang telah dia sampaikan kepada saya sebelumnya bahwa dia tidak berperan dalam hal ini. Dia mengatakan dengan sangat jelas bahwa dia tidak akan bekerja dengan orang-orang dari rezim sebelumnya," ujar Anwar Ibrahim.

Mahathir membuat kejutan dengan memenangkan Pemilu 2018 bersama dengan koalisi Pakatan Harapan, mengakhiri enam dekade dominasi koalisi Barisan Nasional yang didominasi UMNO. PKR bersedia bergabung dengan koalisi Pakatan Harapan setelah Mahathir menjanjikan akan menyerahkan kursi PM kepada Anwar Ibrahim, yang pernah dipenjaranya.

Hingga berita ini diturunkan, publik masih menanti apakah Yang di-Pertuan Agong Abdullah akan menerima permohonan pengunduran diri Mahathir atau sebaliknya. Belum ada informasi yang jelas apa yang akan terjadi selanjutnya. (Bernama dan CNN)

Berita Lainnya
×
tekid