Arab Saudi izinkan anak-anak 5-11 tahun divaksin Covid-19

Badan Pengawas Obat Arab Saudi secara resmi mengizinkan vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 5-11 tahun per Rabu (3/11) waktu setempat. Persetujuan imunisasi ini diberikan hanya untuk penggunaan vaksin Pfizer.

“Keputusan ini berdasarkan data yang dipaparkan oleh perusahaan [Pfizer], yang memperlihatkan vaksin virus corona tersebut memenuhi persyaratan khusus yang diminta,” demikian keterangan Badan Pengawas Obat Arab Saudi. Arab Saudi sejak Desember 2020 menyetujui penggunaan vaksin Pfizer untuk remaja 12 tahun ke atas.

Langkah tersebut membawa "angin segar" bagi dunia pendidikan di Arab Saudi. Pangkalnya, menunda kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) dari tingkat taman kanak-kanak (TK), yang mulanya diterapkan per Oktober 2020, hingga keadaan dinyatakan aman.

Sejak 17 Oktober 2021, Arab Saudi melonggarkan aturan pencegahan Covid-19, menyusul turunnya infeksi harian di negaranya. Keputusan itu diambil juga atas pertimbangan vaksinasi yang meningkat signifikan.

Dengan kelonggaran aturan ini, pembatasan jarak sosial juga akan dicabut dan dua masjid paling suci dibolehkan menerima jemaah dalam kapasitas penuh. Jemaah yang sudah menerima dua dosis vaksin diperbolehkan memasuki Masjidil Haram dan Kota Madinah.

Sementara itu, warga yang sudah divaksin dosis lengkap diizinkan menghadiri acara di dalam ruangan, mengakses transportasi umum, makan di restoran, dan menonton bioskop.

Pemerintah Arab Saudi juga sudah mencabut aturan menggunakan masker di ruang terbuka. Namun, tetap diwajibkan jika beraktivitas di dalam ruangan tertutup.  

Di sisi lain, Arab Saudi menambah daftar negara yang mengizinkan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak. Amerika Serikat (AS) dan Indonesia juga meneken kebijakan serupa.

Seperti Arab Saudi, AS turut menggunakan Pfizer untuk memvaksin anak usia 5-11 tahun, sedangkan Indonesia menggunakan Sinovac.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sebelumnya memaparkan, manfaat dan potensi perlindungan dari vaksin Pfizer untuk anak-anak di bawah 12 tahun jauh lebih besar daripada risikonya. Karenanya, pemerintah setempat mendorong setiap keluarga memberikan akses vaksin kepada anak-anaknya. (The National News)