AS berkomitmen bantu Taiwan melawan China

Perwakilan tinggi Amerika Serikat (AS) di Taiwan, Sandra Oudkirk, menyatakan, negaranya berkomitmen membantu Taiwan mempertahankan kedaulatannya di tengah meningkatnya ketegangan antara Taipei dan China.

"Amerika Serikat memiliki komitmen untuk membantu Taiwan menyediakan pertahanan dirinya," katanya, Kepala Institut Amerika di Taiwan (AIT), kedutaan besar AS secara de facto tanpa adanya hubungan diplomatik formal.

Pernyataan tersebut disampaikan saat ketegangan antara Taiwan dan China, yang mengesampingkan mengambil pulau yang diperintah secara demokratis dengan paksa, telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

AS menjadi pendukung internasional dan pemasok senjata utama kepada Taiwan yang paling penting. Pemerintahan Joe Biden telah bergerak untuk menyatakan kembali dukungan tersebut, yang membuat China marah.

Washington diwajibkan undang-undang untuk memberikan Taiwan sarana membela diri, tetapi telah lama mengikuti kebijakan ambiguitas strategis tentang apakah akan campur tangan secara militer untuk melindungi Taiwan dari serangan China.

Ketika ditanya apakah AS akan membela Taiwan jika China menyerang, Oudkirk mengatakan, kebijakan terhadap Taipe sudah jelas dan tidak berubah. Pernyataan tersebut mengutip beberapa undang-undang (UU) "Negeri Paman Sam" yang mengatur hubungannya dengan Taiwan.

Peningkatan eskalasi baru-baru ini terjadi menyusul adanya latihan militer China di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Taipei menilai, upaya tersebut merupakan peningkatan pelecehan militer oleh Beijing.

Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-Cheng pada awal Oktober mengatakan, ketegangan militer dengan China adalah yang terburuk dalam lebih dari 40 tahun.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengonfirmasi sejumlah kecil pasukan AS berada di wilayahnya untuk melatih tentara Taipei.

Ketika ditanya lebih detail tentang kehadiran pasukan AS, Oudkirk menolak berkomentar tentang operasi atau pelatihan khusus.

“Kami terlibat dengan mitra kami di Taiwan secara rutin untuk menilai kerentanan, untuk menilai cara kami dapat mendukung Taiwan dalam meningkatkan pertahanan diri sendiri,” katanya. (Reuters)