AS resmi tutup konsulat di Yerusalem

Amerika Serikat menutup konsulat di Yerusalem yang melayani Palestina. Washington akan menggabungkan seluruh misi diplomatiknya ke kedutaan baru mereka di Yerusalem per Senin (4/3).

"Itu tidak menandai perubahan kebijakan AS tentang Yerusalem, Tepi Barat, atau Jalur Gaza," kata Kementerian Luar Negeri AS lewat pernyataan yang dirilis pada Minggu (3/3). "Keputusan ini didorong oleh upaya global kami untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas keterlibatan dan operasi diplomatik kami."

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan langkah itu pada awal Oktober. Dan hal tersebut membuat geram warga Palestina yang melihatnya sebagai sinyal lain dari bias pro-israel oleh pemerintahan Trump.

Diplomat senior Palestina Saab Ekekat menyebut keputusan itu adalah paku terakhir di peti mati bagi AS sebagai negosiator damai Timur Tengah.

Namun, Kementerian Luar Negeri AS menegaskan langkah itu tidak mengubah apapun. Efisiensi dan efektivitas dari kerja kritisnya disebut akan ditingkatkan oleh tim diplomat yang berjumlah lebih besar.

Palestina murka ketika AS memutuskan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan. Mereka mengatakan status Yerusalem harus ditentukan oleh pembicaraan damai. 

Kementerian Luar Negeri mengatakan Donald Trump tidak mengambil posisi pada status final dan tetap berkomitmen penuh atas upaya menuju perdamaian abadi antara Israel dan Palestina. (VoA)