sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS setujui penjualan 66 jet tempur F-16 teranyar ke Taiwan

Penjualan ini akan membuat China meradang. Pasalnya, bagi Beijing, Taiwan adalah provinsinya yang membangkang.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 21 Agst 2019 14:23 WIB
AS setujui penjualan 66 jet tempur F-16 teranyar ke Taiwan

Pemerintahan Donald Trump telah menyetujui penjualan 66 jet tempur F-16 ke Taiwan, sebuah langkah yang diprediksi kuat akan memicu kemarahan China.

"Taiwan akan mendapat versi terbaru dari jet tempur Lockheed Martin F-16C/D Block 70 lewat kesepakatan senilai US$8 miliar," ungkap Kementerian Luar Negeri AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuturkan, "Tindakan kami konsisten dengan kebijakan AS. Kami hanya menindaklanjuti komitmen yang telah kami buat bagi seluruh pihak," tutur Pompeo.

Rencana Taiwan untuk meningkatkan pertahanan udaranya terjadi di tengah meningkatnya intervensi militer China ke ruang udaranya.

Bagi China, Taiwan adalah provinsi yang membangkang. Tiongkok telah menekankan bahwa pihaknya tidak akan ragu menggunakan segala cara untuk penyatuan kembali, termasuk opsi militer.

Tetapi di lain sisi, pulau yang menjalankan pemerintahan sendiri itu merupakan sekutu AS. Negeri Paman Sam memiliki sejumlah komitmen terhadap Taiwan, salah satunya adalah menyediakan persenjataan untuk kepentingan defensif.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) menilai bahwa pembelian F-16 oleh Taiwan tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di kawasan.

"Penjualan ini akan berkontribusi pada kemampuan penerima untuk menyediakan pertahanan udara, keamanan kawasan dan interoperabilitas dengan AS," kata DSCA.

Sponsored

Pada Senin (19/8), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan bahwa penjualan senjata oleh AS ke Taiwan sangat melanggar perjanjian antara Washington dan Beijing serta merupakan gangguan parah dalam urusan internal China.

"AS harus segera membatalkan penjualan senjata yang direncanakan dan berhenti menjual senjata dan melakukan kontak militer dengan Taiwan. Kalau tidak, AS harus menanggung seluruh konsekuensinya," ujar Geng Shuang.

Di Taipei, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan bahwa penjualan ini akan membantu Taiwan membangun angkatan udara baru dan mendorong kapasitas pertahanan udaranya. Melalui sebuah unggahan di Facebook, Tsai berterima kasih atas dukungan terus menerus AS bagi pertahanan nasional Taiwan.

Taiwan sendiri sudah memiliki sejumlah armada F-16 model lama yang dibeli pada 1992.

Persetujuan penjualan itu datang ketika AS dan China tengah menjalani negosiasi yang alot untuk mencari jalan keluar dari perang dagang yang menurut para ekonomi telah merugikan kedua negara serta perekonomian global. 

Sumber : The Guardian

Berita Lainnya
×
tekid