sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Biden kecam Trump sangkal perubahan iklim

Biden sebut AS membutuhkan presiden yang mampu melindungi rakyat.

Angelin Putri Syah
Angelin Putri Syah Selasa, 15 Sep 2020 11:24 WIB
Biden kecam Trump sangkal perubahan iklim

Calon presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Senin (14/9), mengkritik dan mengecam kepemimpinan Presiden Donald Trump dalam memerangi perubahan iklim. Dia menyebut Trump sebagai "pembakar iklim".

Dalam pidatonya dari Wilmington, Delaware, calon presiden dari Partai Demokrat itu berulang kali menyinggung Trump karena menyangkal adanya perubahan iklim.

“Itu (perubahan iklim) membutuhkan tindakan, bukan penyangkalan. Itu membutuhkan kepemimpinan, bukan kambing hitam,” kata Biden.

Dia menambahkan, AS membutuhkan presiden yang mampu melindungi rakyatnya dari setiap serangan, baik yang terlihat maupun tidak terlihat.

"Badai tidak berbelok untuk menghindari negara bagian merah atau biru. Ini bukan fenomena partisan, ini sains. Dan penanggapannya harus pada sains juga," katanya.

Dia menambahkan, jika Trump terpilih lagi, penolakan atas adanya perubahan iklim akan terus terjadi dan akan berdampak pada bencana kebakaran hutan, banjir, badai super lainnya.

"Jika Anda memberi seorang pelaku pembakaran iklim empat tahun lagi di Gedung Putih, mengapa ada orang yang terkejut jika lebih banyak bagian Amerika yang terbakar?" Kata Biden.

Sementara Trump, kemarin, melakukan perjalanan ke California untuk berbicara dengan pejabat lokal soal kebakaran hutan. Perubahan iklim diangkat beberapa kali dalam pertemuan dengan Gubernur California, Gavin Newsom.

Sponsored

Pada kesempatan itu, Newsom telah mengingatkan Trump tentang efek perubahan iklim yang dialami negaranya.

“Sesuatu telah terjadi pada saluran air dunia, dan kami datang dari perspektif dengan rendah hati, bahwa kami menegaskan bahwa perubahan iklim itu nyata,” kata Newsom kepada Trump.

Namun, Trump menyangkal dan menyebut bahwa iklim akan mulai menjadi lebih dingin. "Lihat saja. Saya rasa sains sebenarnya tidak tahu," ujar Trump.

Diketahui, peristiwa kebakaran hutan di California, Oregon dan Washington menewaskan sedikitnya 33 orang. Belasan orang dinyatakan hilang dan puluhan ribu lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Bahkan, kondisi udara akibat kebakaran hutan membahayakan seluruh warga Amerika Serikat bagian barat, karena asap dari kobaran api yang menghancurkan membentang sejauh ribuan mil. (NBC News)

Berita Lainnya
×
tekid