sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Demo anti-Trump, ribuan orang turun ke jalan

Para demonstran di AS mengajak untuk tidak memilih Trump.

Angelin Putri Syah
Angelin Putri Syah Minggu, 18 Okt 2020 14:11 WIB
Demo anti-Trump, ribuan orang turun ke jalan

Ribuan demonstran anti-Donald Trump turun ke jalan di seluruh Amerika Serikat dalam rangka Women’s March pada Sabtu (17/10). Mereka mengenakan topi merah sebagai bentuk protes atas kebijakan Trump terkait pemilihan Mahkamah Agung yang dinilai sosok konservatif.

Unjuk rasa menjelang Pilpres AS pada 3 November mendatang itu terinspirasi gerakan Women's March pertama di Washington pada 2017.

“Lebih dari 100.000 orang ambil bagian dalam sekitar 430 unjuk rasa di lokasi dari New York ke Los Angeles dan Chicago ke Fort Lauderdale, Florida,” kata pihak penyelenggara.

Para pengunjuk rasa juga memberikan penghormatan kepada mendiang hakim Mahkamah Agung Ruth Bader Ginsburg, ikon bagi perempuan dan kaum progresif, sambil memprotes pilihan Trump atas Amy Coney Barrett sebagai pengganti Bader Ginsburg.

Munculnya Barrett memicu kekhawatiran mereka bahwa Mahkamah Agung yang didominasi oleh kaum konservatif dapat membatalkan hak aborsi jika dia dikonfirmasi oleh Senat AS. Trump dan Partai Republik berusaha untuk mempercepat pencalonan Barrett sebelum pilpres.

Rute aksi protes tersebut digelar di Washington, dimulai di dekat Gedung Putih sebelum menuju ke US Capitol dan gedung Mahkamah Agung.

Sebagian besar mereka mengenakan masker untuk membendung penyebaran Covid-19. Bahkan, beberapa di antara mereka berpakaian seperti Ginsburg dalam jubah hitam dengan kerah renda putih, dan mengenakan topi rajutan merah muda.

Sementara di New York, sekitar 300 orang berkumpul di Manhattan's Washington Square. Mereka memakai topi merah muda sambil menyuarakan dukungan terhadap rival politik Trump, Joe Biden.

Sponsored

"Sangat penting untuk berada di sini dan mencoba mendorong orang-orang untuk tidak memilih Trump dan kebijakan misoginisnya, terutama sekarang, dengan Covid, ketika banyak orang diisolasi," kata Yvonne Shackleton, seorang ibu berusia 47 tahun.

Di Chicago, pengunjuk rasa bertopeng berbaris dengan membentangkan berbagai pesan yang sama, sambil menabuh drum dan meneriakkan untuk kekalahan Trump.

Berita Lainnya
×
tekid