sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Donald Trump batalkan kunjungan Menlu AS ke Korea Utara

Menlu AS dijadwalkan mendarat di Korea Utara pada pekan depan dengan ditemani utusan khusus yang baru, Stephen Biegun.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Sabtu, 25 Agst 2018 12:01 WIB
Donald Trump batalkan kunjungan Menlu AS ke Korea Utara

Donald Trump telah membatalkan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo ke Korea Utara dengan alasan kurangnya kemajuan dalam isu denuklirisasi.

"Saya telah meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk tidak pergi ke Korea Utara saat ini, karena saya merasa kami tidak membuat kemajuan yang cukup mengenai denuklirisasi Semenanjung Korea," ujar Trump melalui Twitter pada Jumat (24/8) sore.

Dalam cuitannya, Trump juga menyinggung perang dagang dengan China membuatnya tidak meyakini bahwa Tiongkok akan membantu proses denuklirisasi.

Sebelumnya, Pompeo dijadwalkan tiba di Pyongyang pekan depan dengan ditemani utusan khusus yang baru, Stephen Biegun. Perjalanan keempat Pompeo ke Korea Utara dimaksudkan untuk membangun kesepakatan yang dicapai Trump dan Kim Jong-un dalam pertemuan perdana mereka di Singapura.

Pada awal pekan ini, Pompeo mengatakan dia berharap dapat "membuat kemajuan diplomatik lebih lanjut menuju tujuan" denuklirisasi penuh Semenanjung Korea.

Beberapa waktu lalu, pejabat Korea Utara mengatakan pembicaraan antara Pyongyang-Washington menemui jalan buntu. Pasca-lawatan terakhir Pompeo ke Pyongyang, mereka menyebut Negeri Paman Sam menuntut denuklirisasi bak gangster.

Dalam serangkaian twitnya pada Jumat kemarin, Trump juga menyampaikan bahwa Pompeo akan kembali ke Pyongyang dalam waktu dekat. Kemungkinan setelah perang dagang dengan China berakhir.

Sponsored

Di tengah ketidakjelasan upaya denuklirisasi Korea Utara, para pejabat intelijen AS mengatakan bahwa Pyongyang sebenarnya telah meningkatkan produksi pengayaan uranium dalam beberapa bulan terakhir. Laporan intelijen juga menunjukkan bahwa negeri pimpinan Kim Jong-un itu juga tengah memproduksi rudal balistik lainnya.

Berita Lainnya
×
tekid