Empat warga negara Inggris ditangkap di China

Kedutaan Besar Inggris di Beijing pada Jumat (12/7) mengatakan, empat warga negara Inggris ditangkap di China bagian timur. Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara kedua negara. 

Kedubes Inggris tidak mengomentari kondisi yang menyebabkan penangkapan di Provinsi Jiangsu.

Polisi di Xuzhou, sebuah kota di Jiangsu, mengatakan pada Selasa lalu bahwa pihaknya telah menahan 19 orang yang terkait dengan kasus narkoba dan 16 dari mereka adalah orang asing.

Namun, polisi tidak membuat rincian lebih lanjut.

Radio pemerintah China mengatakan, sejumlah orang yang ditahan adalah guru di pendidikan bahasa Inggris, EF Education First, sebuah perusahaan swasta asal Swiss yang beroperasi di 114 negara.

Dalam pernyataannya pada Rabu (10/7), perusahaan mengatakan bahwa mereka sangat menyesalkan insiden tersebut dan bekerja sama dengan pihak berwenang atas masalah ini. Perusahaan menolak menyebutkan kewarganegaraan mereka yang ditahan.

Hubungan antara Beijing dan London diwarnai ketegangan dalam beberapa hari terakhir. Pemicunya adalah komentar pejabat tinggi Inggris terkait demonstrasi besar-besaran menentang RUU ekstradisi di Hong Kong. 

Selain itu, Inggris juga mengkritik catatan HAM Tiongkok.

Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (11/7) bahkan mengatakan, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt seharusnya tidak memanfaatkan Tiongkok dalam kampanyenya untuk duduk di kursi perdana menteri dengan berbicara terlalu banyak tentang negara itu. Pertanyaan tersebut muncul setelah Hunt mengkritik catatan HAM China.