sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

FBI: Peretas asing targetkan penelitian terkait Covid-19

Langkah organisasi atau institusi menggembar-gemborkan penelitian terkait Covid-19 di muka publik disebut memiliki sisi buruk.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 17 Apr 2020 09:13 WIB
FBI: Peretas asing targetkan penelitian terkait Covid-19

Seorang pejabat senior keamanan siber FBI mengatakan pada Kamis (16/4) bahwa peretas pemerintah asing telah membobol institusi yang melakukan penelitian pengobatan untuk Covid-19.

Deputi Asisten Direktur FBI Tonya Ugoretz mengatakan kepada para peserta sebuah diskusi online yang diselenggarakan Aspen Institute bahwa pihaknya menemukan sejumlah peretas yang didukung oleh negara juga menyusup ke sekitar sektor kesehatan Amerika Serikat.

"Kami tentu saja telah melihat kegiatan pengintaian dan beberapa intrusi ke dalam beberapa lembaga, terutama yang secara publik mengidentifikasi diri mereka bekerja pada penelitian terkait Covid-19," kata Ugoretz.

Namun, Ugoretz tidak menyebut nama negara tertentu dan dia tidak mengidentifikasi perusahaan atau institusi yang ditargetkan.

Ugoretz menyatakan bahwa dapat dimengerti jika organisasi yang bekerja terkait dengan perawatan menjanjikan atau vaksin potensial menggembar-gemborkan pekerjaan mereka di muka publik. 

Meski demikian, dia mengatakan, "Sisi buruknya adalah bahwa hal itu membuat negara-bangsa lain tertarik mengumpulkan detail tentang apa yang sebenarnya mereka lakukan dan bahkan mungkin mencuri informasi."

Ugoretz menekankan bahwa peretas yang didukung negara kerap menargetkan industri biofarmasi. "Dan selama krisis ini, tindakan itu pasti meningkat."

Potensi bagi peretas untuk menargetkan penelitian dan institusi kesehatan yang terkait dengan perawatan dan vaksin coronavirus jenis baru telah berada di radar pejabat keamanan siber AS sejak dimulainya wabah pada akhir tahun lalu di China.

Sponsored

Bulan lalu, Reuters mengidentifikasi dua upaya independen oleh berbagai kelompok peretasan yang didukung negara untuk menembus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang membantu mengatur respons global terhadap pandemik Covid-19.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid