sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gedung Putih bohong soal ketidakhadiran Trump

Gedung Putih mengatakan Trump absen dalam sesi perubahan iklim di KTT G7 untuk bertemu PM Modi dan Kanselir Jerman. Faktanya berbeda.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 27 Agst 2019 14:00 WIB
Gedung Putih bohong soal ketidakhadiran Trump

Donald Trump absen dalam sesi perubahan iklim KTT G7 yang berlangsung pada Senin (26/8). Perihal itu Trump menuturkan bahwa kekayaan Amerika Serikat didasarkan pada energi dan dia menolak membahayakannya.

Trump, yang pada 2017 menarik AS hengkang dari Perjanjian Iklim Paris 2015, menggambarkan pemanasan global sebagai hoaks.

"Saya merasa bahwa AS memiliki kekayaan luar biasa. Kekayaan yang berada di bawah kakinya. Saya telah menghidupkannya ... Kami sekarang adalah produsen nomor satu energi di dunia," kata Trump kemarin ketika disinggung pandangannya mengenai perubahan iklim.

"Saya tidak ingin kehilangan kekayaan tersebut, tidak demi mimpi-mimpi, kincir angin, yang jujur saja tidak berfungsi terlalu baik," kata Trump.

Pemerintahan Trump telah menjungkirbalikkan kebijakan lingkungan AS yang dijalankan pendahulunya, Barack Obama. 

Alih-alih menghadiri sesi perubahan iklim, Gedung Putih mengklaim bahwa Trump mengadakan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

"Presiden memiliki jadwal pertemuan dan bilateral dengan Jerman dan India, jadi seorang anggota senior pemerintahan akan menggantikannya," ungkap Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham.

Faktanya, Merkel dan Modi menghadiri sesi perubahan iklim.

Sponsored

Dalam sesi tersebut, para pemimpin G7 membahas kebakaran hutan hujan Amazon di Brasil dan setuju untuk menyusun inisiatif yang akan diluncurkan di Majelis Umum PBB bulan depan. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecilkan ketidakhadiran Trump.

"Dia tidak ada di ruangan, tetapi timnya ada," kata Macron. "Anda tidak seharusnya mempersoalkan ketidakhadiran Presiden AS ... Soal keanekaragaman hayati dan inisiatif Amazon, AS bersama kita."

Trump menyebut dirinya seorang pencinta lingkungan. Dia merujuk pada sekian banyak pernyataannya soal dampak lingkungan sebagai bagian dari latar belakangnya sebagai pengembang real estat.

"Saya menginginkan air terbersih di Bumi. Saya menginginkan udara terbersih di Bumi. Dan itulah yang kami lakukan. Dan saya seorang pencinta lingkungan, banyak orang yang tidak tahu itu. Saya telah mengeluarkan pernyataan soal dampak lingkungan lebih banyak dibanding dari siapapun yang pernah menjadi presiden. Dan saya rasa saya lebih banyak tahu soal lingkungan daripada kebanyakan orang," kata Trump. (Reuters dan CNN)

Berita Lainnya
×
tekid