Gempa Afghanistan tewaskan 1000 orang lebih, Taliban meminta bantuan internasional
Afghanistan rentan terhadap gempa, karena terletak di wilayah yang aktif secara tektonik.

Setelah gempa bumi di provinsi Paktika Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 1.000 orang, pemerintah Taliban meminta bantuan internasional. Jepang, salah satu negara yang siap mengulurkan bantuan menangani bencana itu.
Gempa bumi pada hari Rabu berkekuatan 6,1 SR dianggap sebagai yang paling mematikan yang dialami negara itu dalam dua dekade. Gempa juga memicu bencana tanah longsor yang melukai 1.500 orang di dua distrik Gayan dan Barmal.
Pusat gempa berada 44 km dari kota Khost dan getarannya terasa hingga ke Pakistan dan India.
Sementara itu, pemerintah Jepang berencana memberikan bantuan ke Afghanistan, kata seorang juru bicara pemerintah, Kamis.
Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Seiji Kihara mengatakan pada konferensi pers reguler bahwa pemerintah sedang mengoordinasikan langkah-langkah untuk "memberikan dukungan yang diperlukan segera" serta menilai situasi untuk memahami kebutuhan lokal.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat senior Taliban Abdul Qahar Balkhi mengatakan rezim itu "secara finansial tidak dapat membantu orang-orang sejauh yang diperlukan" karena Afghanistan berada di tengah-tengah krisis kemanusiaan dan ekonomi yang sedang berlangsung, BBC melaporkan.
Meskipun ada bantuan dari "lembaga bantuan, negara tetangga, dan kekuatan dunia", dia mengatakan bahwa "bantuan perlu ditingkatkan hingga tingkat yang sangat besar karena ini adalah gempa bumi dahsyat yang belum pernah dialami dalam beberapa dekade".
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada mengklaim bahwa ratusan rumah hancur dan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena tim penyelamat dan pekerja darurat masih mencari orang yang terkubur di puing-puing, Khaama Press melaporkan.
Menurut penduduk setempat di daerah yang terkena bencana, dampak gempa besar tidak ditangani dengan baik oleh Taliban.
Sementara itu, lima helikopter dikirim ke lokasi oleh anggota kabinet Taliban sekitar delapan jam setelah kejadian selama pertemuan darurat, untuk memfasilitasi evakuasi medis. Khaama Press mengutip pernyataan penduduk setempat.
Tim bantuan Taliban dikatakan telah mencapai tempat kejadian sekitar 11 jam kemudian untuk membantu para korban.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa mereka akan membayar 100.000 Afs untuk keluarga korban dan 50.000 untuk mereka yang terluka.
Afghanistan rentan terhadap gempa, karena terletak di wilayah yang aktif secara tektonik, melalui sejumlah jalur patahan termasuk sesar Chaman, sesar Hari Rud, sesar Badakhshan Tengah dan sesar Darvaz.
Sumber : BBC

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Cerita dari dalam pesantren Khilafatul Muslimin: "Anak Imam Samudra pernah kami didik..."
Minggu, 26 Jun 2022 15:35 WIB
Pengelolaan dana ibadah haji: Mirip skema ponzi?
Minggu, 26 Jun 2022 13:55 WIB