Joe Biden naikkan standar jarak tempuh kendaraan untuk lawan perubahan iklim

Presiden Amerika Serikat Joe Biden meneken peraturan yang akan menaikkan standar jarak tempuh kendaraan untuk mengurangi gas-gas rumah kaca secara signifikan. Upaya ini dinilai sebagai kebijakan besar dalam memerangi perubahan iklim.

Seperti dikutip VOA, Selasa (21/12), mobil keluaran 2023 yang diproduksi di Amerika Serikat harus memenuhi kriteria jarak tempuh 40 mil per galon atau 17 kilometer per liter pada 2026. Standar ini naik dari aturan sebelumnya yakni 32 mil per galon atau hanya 13 kilometer per liter pada tahun yang sama. Aturan jarak tempuh ini adalah standar emisi gas buang kendaraan yang paling ambisius yang pernah diberlakukan bagi mobil penumpang dan truk kecil.

Kedua jenis mobil ini menjadi yang paling dominan digunakan masyarakat Amerika Serikat. Sementara untuk mobil jenis lain akan ada peraturan terpisah.

Langkah pemerintahan Biden itu diambil sehari setelah Senator Demokrat Joe Manchin menentang RUU Jaminan Sosial dan Iklim yang digagas Biden sebesar US$2 miliar. RUU tersebut juga dikenal dengan sebutan Build Back Better Act. Sikap Senator Manchin itu mengancam agenda Demokrat dan membuat kesal Gedung Putih. 
Manchin yang adalah anggota Demokrat juga terang-terangan menentang klausul yang terdapat dalam RUU tersebut. Di antaranya adalah usulan investasi senilai US$555 miliar dalam bidang energi terbarukan sebagai upaya melawan dampak perubahan iklim.

Alasannya diduga karena negara bagian Manchin berasal yakni West Virginia sangat bergantung pada industri bahan bakar fosil untuk lapangan pekerjaan dan sumber energi.  Tujuan utama elemen iklim dari Build Back Better Act adalah menciptakan insentif ekonomi bagi perusahaan energi Amerika untuk beralih dari bahan bakar fosil yang tentunya berpotensi merugikan industri di West Virginia.

Padahal anggaran iklim senilai 555 miliar dolar dalam RUU itu dianggap penting AS dapat mencapai kontribusi yang telah ditentukan untuk pengurangan emisi. Target tersebut sudah dijanjikan sejak menandatangani Perjanjian Paris tentang iklim pada 2015. Saat itu AS ingin mengurangi total emisi sebesar 50%-52% pada 2030 mendatang.