sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kedubes Rusia respons pernyataan Jokowi terkait Propaganda Rusia

Pernyataan terkait Propaganda Rusia diucapkan Jokowi dalam Forum Alumni Jawa Timur #01 di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (2/2).

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 04 Feb 2019 13:29 WIB
Kedubes Rusia respons pernyataan Jokowi terkait Propaganda Rusia

Kedutaan Besar Rusia di RI menanggapi pernyataan calon presiden nomor Joko Widodo yang mengucapkan istilah 'propaganda Rusia' dalam acara Forum Alumni Jawa Timur #01 di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (2/2).

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar pendukungnya menebarkan optimisme kepada masyarakat.

"Masalahnya ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax ini yang segera harus diluruskan bapak, ibu sebagai intelektual," tegas Jokowi saat itu.

Melalui Twitter resmi mereka, Kedubes Rusia mengeluarkan pernyataan pada Senin (4/2).

"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan 'propaganda Rusia' oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut," tutur Kedubes Rusia dalam serangkaian twit.

Negeri Beruang Merah menegaskan pihaknya tidak melakukan intervensi pada urusan domestik negara lain.

Sponsored
— Russian Embassy, IDN (@RusEmbJakarta) February 4, 2019

Mengutip Andi Irman dalam situs icmi.or.id, Propaganda Rusia atau Firehose Of Falsehood adalah teknik yang mempunyai dua karakteristik, yaitu adanya tingkat pesan atau informasi dalam jumlah yang sangat tinggi dan adanya penyebaran informasi yang salah atau hanya sebagian benar, atau bahkan berupa fiksi.

"Jika diibaratkan, hoaks itu produksi revolusi industri 3.0, maka Firehose of Falsehood (FoF) ini adalah hasil revolusi industri 4.0. Kenapa? Karena FoF manfaatkan ilmu komunikasi berdasarkan 'neuroscience' dan 'big data'," tulis Andi.

Propaganda Firehose of Falsehood mempunyai empat strategi utama, yaitu: 1. Kontroversi dan provokasi yang masif dengan sumber berita yang beragam, 2. Repetisi pesan yang cepat dan konsisten, 3. Mengabaikan data dan fakta dan 4. Isi pesan yang inkonsisten atas substansi.

Berita Lainnya
×
tekid