Kemlu selidiki dugaan 2 WNI terlibat bom di Filipina
Kemlu telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan penelusuran, terutama status kewarganegaraan keduanya.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyatakan bahwa sedang menyelidiki dugaan keterlibatan dua WNI dalam pengeboman mematikan di Jolo, Filipina.
"Kami telah mengetahui dan memantau mengenai selebaran yang telah disirkulasikan oleh otoritas Filipina mengenai dugaan dua WNI yang disebut terkait peristiwa bom di Filipina selatan," jelas Judha dalam pengarahan media secara virtual pada Jumat (4/9).
Dia menjelaskan pemerintah Indonesia, melalui KBRI Manila dan KJRI Davao, telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk meminta informasi lebih detail.
Lebih lanjut, Kemlu telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan penelusuran, terutama mengenai status kewarganegaraan kedua WNI.
"Selain itu, kami sedang melihat rekam jejak mereka selama di Indonesia," kata dia.
Judha menyebut bahwa saat ini otoritas Filipina masih terus melakukan penyelidikan mengenai peristiwa pengeboman di Jolo untuk mengetahui dan mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Bom bunuh diri di Jolo yang terjadi pada 24 Agustus menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 70 lainnya. Insiden bom kembar tersebut dilakukan oleh dua orang wanita yang merupakan warga Filipina.
Menurut keterangan otoritas Filipina, bom pertama dipasang di sebuah sepeda motor. Sementara itu, ledakan kedua terjadi tidak jauh dari lokasi pertama.