sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Konflik dengan Ukraina, Rusia tak akan beri konsesi di bawah tekanan AS

Rusia justru menyatakan bahwa pembicaraan tentang krisis dengan Ukraina mungkin berakhir lebih awal.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 10 Jan 2022 11:49 WIB
Konflik dengan Ukraina, Rusia tak akan beri konsesi di bawah tekanan AS

Pemerintah Rusia dengan tegas menyatakan tidak akan memberi konsesi atau mengurangi tuntutan meskipun berada di tengah tekanan dari Amerika Serikat. Sebaliknya, Rusia justru menyatakan bahwa pembicaraan tentang krisis dengan Ukraina mungkin berakhir lebih awal.

Dikutip dari Reuters, Senin (10/1), Moskow menggarisbawahi tidak adanya ruang negosiasi seperti yang diharapkan Gedung Putih yang akan mencegah bahaya invasi Rusia ke Ukraina. Pada titik yang paling tegang, hubungan AS-Rusia bisa menjadi lebih tegang dari sejak Perang Dingin tiga dekade lalu.

Pembicaraan dimulai pada Senin di Jenewa sebelum pindah ke Brussels dan Wina, tetapi kantor berita RIA Swiss mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov yang mengatakan sangat mungkin diplomasi dapat berakhir setelah satu pertemuan.

"Saya tidak bisa mengesampingkan apa pun, ini adalah skenario yang sangat mungkin dan Amerika sudah mengerti. Tentu saja kami tidak akan membuat konsesi di bawah tekanan,” ujar Ryabkov yang memimpin delegasi Rusia di Jenewa.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyatakan dirinya tidak berpikir akan melihat terobosan dalam minggu-minggu mendatang.

Menanggapi tuntutan Rusia untuk jaminan keamanan Barat, Amerika Serikat dan sekutu mengatakan mereka siap untuk membahas kemungkinan masing-masing pihak membatasi latihan militer dan penyebaran rudal di wilayah tersebut. Kedua belah pihak akan menempatkan proposal di atas meja dan kemudian melihat apakah ada alasan untuk menyepakati sebuah kemajuan kesepakatan, kata Blinken.

"Untuk membuat kemajuan yang sebenarnya, sangat sulit untuk melihat itu terjadi ketika ada eskalasi yang sedang berlangsung, ketika Rusia memiliki senjata ke kepala Ukraina dengan 100.000 tentara di dekat perbatasannya," kata Blinken dalam sebuah wawancara.

Menjelang pembicaraan resmi, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman bertemu dengan Ryabkov pada Minggu (10/1) di Jenewa dan mengatakan kepadanya bahwa Washington akan menyambut kemajuan nyata melalui diplomasi, kata Departemen Luar Negeri. Ryabkov mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuannya dengan Sherman sangat kompleks seperti menyepakati sebuah bisnis.

Sponsored

Saat ini, puluhan ribu tentara Rusia berkumpul di perbatasan negara Ukraina dalam persiapan untuk yang dikhawatirkan sebagai sebuah invasi. Penjagaan perbatasan oleh tentara berlangsung delapan tahun setelah Rusia merebut semenanjung Krimea dari Ukraina.

Berita Lainnya
×
tekid