Lamban, Kemenag layangkan protes kepada mashariq

Mashariq dinilai lamban dalam melayani jemaah haji di Muzdalifah dan Mina, Arab Saudi. Akibatnya, layanan konsumsi di Mina juga tidak terdistribusi dengan lancar bahkan para jemaah terancam tidak menerima kasur sesuai kebutuhan.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (PHU Kemenag), Hilman Latief, menyampaikan, pihaknya sudah melayangkan protes atas masalah ini kepada mashariq. "Kita juga meminta agar tidak ada persoalan dalam penyediaan layanan di Mina," ucapnya.

"Kita akan terus kawal ini agar mashariq bergerak lebih cepat dalam penyiapan layanan bagi jemaah haji," imbuhnya, melansir situs web Kemenag. Protes disampaikan lantaran mashariq bertanggung jawab atas penyediaan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Hilman pun berharap mashariq mengambil keputusan cepat guna mengantisipasi setiap potensi munculnya masalah. Dengan demikian, risiko bisa diminalisasi dan tidak merugikan jemaah. 

"Mashariq tentu tahu kalau Indonesia adalah jemaah haji terbesar. Mestinya ada skema mitigasi yang lebih komprehensif dan cepat," katanya.

Lebih jauh, Hilman menerangkan, ruang yang tersedia bagi jemaah haji di Mina terbatas. Setiap jemaah hanya mendapat ruang sekitar 0,8 m2.

"Bahkan, ijtihad ulama dalam menetapkan Mina Jadid menjadi bukti bahwa sempitnya ruang Mina sudah dirasakan dan menjadi diskursus sejak dulu," katanya.