MUI kecam serangan Israel ke Masjid Al Aqsa

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras penyerangan Israel ke Masjid Al Aqsa, Yerusalem, yang mengakibatkan jemaah tarawih terluka. Serangan tersebut dinilai menodai kesucian tempat ibadah sekaligus mempertunjukkan pelanggaran hukum internasional dalam Piagam PBB secara terang benderan.

"Dan terhadap hukum internasional lainnya, terutama keputusan UNESCO tahun 2016 yang menetapkan Aqsha merupakan situs suci umat Islam," kata MUI dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea, Selasa (11/5).

Karenanya, MUI menyerukan PBB untuk segera mengambil tindakan nyata agar Israel menghormati hukum internasional, termasuk melindungi tempat ibadah dan HAM warga.

"MUI dan ormas Islam juga menyerukan kepada PBB untuk menempatkan pasukan perdamaian di Palestina untuk melindungi rakyat Palestina dari kekejaman Israel," tegas MUI.

Selain itu, mendesak negara-negara OKI dan Liga Arab untuk bersatu melawan semua kejahatan Israel serta menuntut penguasa Israel ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas semua kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap warga Palestina.

"MUI dan ormas Islam Indonesia juga menyerukan negara-negara Islam lainnya untuk bersatu menggalang semua potensi baik politik, ekonomi, sosial budaya, dan milter untuk menghadapi arogansi dan agresi zionisme Israel," lanjut MUI.

Tak hanya itu, MUI mendesak Amerika Serikat (AS) melakukan langkah-langkah yang lebih konstruktif dan nyata untuk menekan Israel. Melalui pemberian sanksi atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan, misalnya.

Menurutnya, AS mesti mengembalikan kepercayaan internasional dengan menekan Israel dan mendorong PBB untuk menerapkan sanksi.

Selanjutnya, MUI mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah dengan sungguh-sungguh memainkan peran penting dalam membantu perjuangan rakyat dan bangsa Palestina.

Di lain hal, MUI menegaskan, pihaknya dan ormas-ormas Islam akan terus mendorong pemerintah untuk terus tampil di garda depan bersama masyarakat internasional dan negara-negara Islam lainnya dalam penyelesaian konflik Israel-Pelastina serta memastikan pemerintah Israel mematuhi hukum internasional. "Termasuk perlindungan Masjid Aqsha sebagai situs suci umat Islam dan jemaah yang beribadah."

Selanjutnya, menyerukan faksi-faksi di Palestina untuk menghentikan konflik internal dan memperkokoh persatuan guna meningkatkan harkat hidup bangsa dan menghadapi penjajahan Israel. Lalu, menyerukan persatuan kemanusiaan dalam menghadapi penjajahan Israel atas bangsa Palestina.

"Menyerukan kepada umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia untuk memanjatkan doa kepada Allah Swt bagi keselamatan Masjid Aqsha dan jemaahnya dari serangan zionis Israel, memanfaatkan media sosial untuk menggalang dukungan bagi pembebasan masjid Aqsha dan Palestina dari penjajahan Israel," pungkas MUI.