sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Panda mati di Thailand, warganet China berang

Panda usia 19 tahun itu populer di seantero Thailand, terutama karena upaya berulang oleh pihak kebun binatang untuk mengawinkannya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 18 Sep 2019 17:15 WIB
Panda mati di Thailand, warganet China berang

Seekor panda populer mati di kebun binatang Thailand, mendorong China untuk mengirimkan para ahli untuk menyelidikinya. Hewan bernama Chuang Chuang itu telah berada di kebun binatang di Chiang Mai sejak 2003 dengan status pinjaman dari Tiongkok.

Panda usia 19 tahun itu populer di seantero Thailand, terutama karena upaya berulang oleh pihak kebun binatang untuk mengawinkannya.

Kematian Chuang Chuang yang tidak dapat dijelaskan pada Senin (16/9), menyebabkan kegemparan di media sosial China. Banyak netizen menuduh Thailand tidak merawat hewan itu dengan baik.

Panda, biasanya hidup hingga 25-30 tahun di penangkaran. Mereka dianggap terancam punah, tetapi direklasifikasi "rentan" oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), menyusul peningkatan jumlahnya.

China meminjamkan panda ke sejumlah negara sebagai cara untuk memperkuat hubungan diplomatik.

Ada banyak laporan di Tiongkok tentang kehidupan panda-panda di luar negeri. Dan kematian Chuang Chuang telah mendapat liputan luas di media pemerintah China.

Menurut kantor berita Xinhua, penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Chuang Chuang dan para ahli dari Pusat Penelitian dan Konservasi Tiongkok akan melakukan perjalanan ke Chiang Mai untuk bekerja sama dengan rekan-rekan mereka dari Thailand.

Sejumlah pengguna media sosial di platform China, Weibo, mengatakan, "Thailand tidak cocok memelihara panda" dan "mereka tidak memperlakukan hewan sebaik yang kita pikirkan".

Sponsored

Beberapa warganet lainnya meminta agar seekor panda betina yang tersisa, Lin Hui, dikembalikan ke China.

Gagal menunjukkan minat seksual pada Lin Hui, kebun binatang mencoba berbagai metode untuk meningkatkan gairah seksnya, termasuk dengan menerapkan diet rendah karbohidrat hingga memutar video panda kawin.

Namun, semua upaya gagal. Pihak kebun binatang akhirnya menggunakan inseminasi buatan dan Lin Hui melahirkan pada 2009.

Sumber : BBC

Berita Lainnya
×
tekid