sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perdana dalam 14 tahun, Presiden China kunjungi Korea Utara

Presiden China yang terakhir kali mengunjungi Korea Utara adalah Hu Jintao.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 18 Jun 2019 11:10 WIB
Perdana dalam 14 tahun, Presiden China kunjungi Korea Utara

Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Utara selama dua hari. Kunjungan perdana oleh seorang pemimpin Tiongkok dalam 14 tahun terakhir ini akan dimulai pada Kamis (20/6).

Pemimpin China terakhir yang mengunjungi Korea Utara adalah Hu Jintao pada 2005.

Beijing, tidak hanya merupakan tetangga, namun juga sekutu utama Pyongyang. Kunjungan Presiden Xi ini terjadi di tengah ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat terkait isu denuklirisasi.

"Kedua belah pihak akan bertukar pandangan tentang situasi di Semenanjung Korea, dan mendorong progres-progres baru dalam resolusi politik soal isu semenanjung," ungkap media China, CCTV.

Media China maupun Korea utara melaporkan bahwa kunjungan Presiden Xi untuk memenuhi undangan Kim Jong-un.

Sejak KTT AS-Korea Utara di Hanoi yang berakhir tanpa kesepakatan, Pyongyang telah beberapa kali melakukan uji coba senjata. Mereka memperingatkan bahwa AS akan menghadapi konsekuensi yang benar-benar tidak diinginkan jika tidak bisa lebih fleksibel.

Lawatan Presiden Xi menandai dimulainya aktivitas diplomatik tingkat tinggi yang sibuk di Semenanjung Korea. Setelah menghadiri KTT G20 di Osaka, Jepang, Donald Trump dijadwalkan akan mengunjungi Korea Selatan. Sementara itu, Blue House menyatakan Presiden Moon Jae-in dan Presiden Xi akan menggelar pembicaraan di sela-sela KTT G20.

Juru bicara Blue House Ko Min-jung menuturkan, pertemuan Moon Jae-in dan Presiden Xi diharapkan berkontribusi pada perundingan awal negosiasi yang bertujuan untuk mencapai denuklirisasi total Semenanjung Korea serta untuk menciptakan perdamaian abadi.

Sponsored

CCTV melaporkan bahwa sejak Maret 2018, Kim Jong-un telah empat kali melawat ke China. Media yang sama mencatat bahwa tahun ini menandai 70 tahun sejak China dan Korea Utara menjalin hubungan diplomatik.

Seorang diplomat Barat di Beijing menduga bahwa Xi kemungkinan memiliki undangan terbuka untuk mengunjungi Korea Utara dan dia memilih untuk melakukannya jelang KTT G20.

"Xi menunjukkan kepada Trump bahwa China masih memiliki kartu penting untuk dimainkan: Korea Utara," ungkap diplomat tersebut.

Denuklirisasi mandek

Kim Jong-un dan Trump telah dua kali bertatap muka. Pertama dalam KTT di Singapura dan terakhir di Hanoi. Namun, pertemuan terakhir tidak mewujudkan harapan untuk memajukan progres menuju denuklirisasi.

AS menuntut agar Korea Utara membuat kemajuan yang dapat diverifikasi untuk menyerahkan senjata nuklirnya sebelum diberi imbalan dengan pencabutan semua sanksi. Adapun Korea Utara mengklaim AS tidak melakukan apapun untuk menghargai langkah-langkah yang telah mereka ambil.

Pertemuan Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in telah berlangsung tiga kali. Teranyar pada September 2018.

Korea Utara dan Korea Selatan, yang didukung AS, dikunci dalam perselisihan bersenjata sejak perang 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. (Al Jazeera dan The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid