sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Soal kebijakan sawit Uni Eropa, Malaysia akan mengadu ke WTO

Malaysia merupakan produsen dan pemasok minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 16 Jul 2019 08:41 WIB
Soal kebijakan sawit Uni Eropa, Malaysia akan mengadu ke WTO

Malaysia akan mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebelum November, untuk melawan langkah Uni Eropa menghentikan penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar transportasi di blok tersebut.

"Terkait WTO, ya kami terus mengupayakan. Bahkan, berkas-berkasnya sudah berada di kantor jaksa agung sekarang. Mereka membantu kami mencari ahli yang dapat memperdebatkan kasus ini di WTO," kata Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Kok pada Senin (15/7).

Dia juga mengatakan, secara strategis, akan baik bagi Malaysia untuk mengajukan keluhan bersama dengan Indonesia.

Sebelumnya, Komisi Eropa telah memutuskan untuk menghentikan penggunaan bahan bakar transportasi berbasis kelapa sawit dari energi terbarukan setelah menyimpulkan pembudidayaannya berujung pada deforestasi berlebihan.

Sponsored

Langkah tersebut membuat Malaysia melayangkan ancaman pada Uni Eropa. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bahkan mengatakan Uni Eropa berisiko membuka perang dagang dengan Malaysia atas kebijakan yang sangat tidak adil ini.

Malaysia merupakan produsen dan pemasok minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Karenanya, Negeri Jiran bergantung pada hasil panen untuk miliaran dolar dalam pendapatan devisa dan ratusan ribu pekerjaan.

Oleh kelompok-kelompok pemerhati lingkungan, budidaya minyak kelapa sawit dianggap sebagai penyebab deforestasi yang luas, kepunahan keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. (Ant) 

Berita Lainnya
×
tekid