Starbucks hengkang, rapper pro Putin dirikan Stars Coffee di Rusia

Rapper pro Putin dan pemilik restoran mengambil alih gerai kopi Starbucks di Rusia menyusul larinya perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu lantaran Kremlin invasi ke Ukraina. Dia juga mendirikan gerai kopi dan diberi nama Stars Coffee.

Starbucks mulai menutup gerai-gerainya di Rusia sejak Maret 2022. Namun, baru hengkang sepenuhnya pada Mei.

Sebelum "angkat kaki", Starbucks tercatat memiliki sekitar 130 toko dan nyaris 2.000 karyawan di Rusia. Para pegawai tetapnya menerima gaji penuh sepanjang musim gugur.

Stars Coffee membuka kafe pertamanya di Moskow pada Kamis (18/8). Salah satu pemiliknya, Anton Pinsky, mengatakan, gerai-gerai akan diperbanyak secara bertahap.

Dalam menjalankan usahanya, Stars Coffee membangun jejaring produksinya sendiri. Hal ini dilakukan lantaran Starbucks juga memiliki pemasok khusus.

"Kami baru saja menemukan pemasok lain, menemukan pemanggang yang tepat, dan karena barista mencampur semuanya dengan benar, kami memiliki produk yang menurut kami akan kompetitif," kata rapper Timati, salah satu pemilik Stars Coffee.

Menariknya, logo Stars Coffee hampir mirip dengan Starbuck: menampilkan seorang wanita di tengah lingkaran, tetapi mengenakan tutup kepala tradisional Rusia. Namun, Pinsky menampiknya kecuali logo berbentuk lingkaran. Sementara itu, Starbucks belum berkomentar tentang hal ini.

Langkah serupa, mengadopsi waralaba AS yang cabut dari Rusia, dilakukan raja minyak Alexander Govor. Dia mengambil alih lebih dari 800 gerai McDonald's di Rusia sejak Juni 2022.

Govor sesumbar, susunan burger yang dibuatnya dan peralatan yang dipakai restoran cepat sajinya tetap sama dengan McDonald's. Sebagai informasi, McDonald's pertama kali beroperasi di Rusia pada 1990. (BBC)