sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Suntik tanpa permisi, nakes dibogem suami pasien

Polisi di provinsi Quebec Kanada sedang mencari seorang pria yang mereka curigai sebagai pelakunya.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Kamis, 23 Sep 2021 18:24 WIB
Suntik tanpa permisi,  nakes dibogem suami pasien

Kericuhan antara tenaga kesehatan dengan keluarga pasien di saat pandemi, tidak hanya berlaku di Indonesia. Kekerasan juga terjadi di Kanada. Dan kali ini korbannya seorang perawat. Dia kena tinju.

Polisi di provinsi Quebec Kanada sedang mencari seorang pria yang mereka curigai sebagai pelakunya. Pria itu emosi karena perawat memberikan istrinya vaksin COVID-19 tanpa persetujuannya, kata seorang juru bicara polisi, Rabu.

Pria itu menghadap perawat wanita pada Senin pagi di kantor apotek di kota Sherbrooke, sekitar 155 kilometer (96 mil) tenggara Montreal, di mana dia ditugaskan untuk memberikan vaksin, kata juru bicara polisi Martin Carrier melalui telepon.

"Tersangka kami langsung masuk ke kantor dan mulai meneriaki perawat itu," kata Carrier.

Pria itu tampak sangat terkejut karena istrinya divaksinasi di apotek "tanpa izinnya," dan memukul wajah perawat itu, tambah Carrier.

Perawat di seluruh dunia telah menghadapi kasus pelecehan bersama dengan penderitaan kelelahan di tempat kerja dalam perjuangan panjang melawan COVID-19, kata advokat kesehatan.

Tidak jelas apakah tersangka menentang vaksinasi atau apakah istrinya sebenarnya telah disuntik di apotek yang sama, kata Carrier.

Protes anti-vaksin di seluruh Kanada meningkat menjelang pemilihan federal minggu ini, dengan beberapa demonstrasi menargetkan sekolah.

Sponsored

Para pengunjuk rasa telah memancing kemarahan Perdana Menteri Justin Trudeau di jalur kampanye untuk menargetkan rumah sakit dan petugas kesehatan, dan dia telah bersumpah untuk menindak tindakan tersebut.

Perdana Menteri Quebec François Legault mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintahnya akan mencoba untuk mengesahkan undang-undang khusus pada Kamis untuk menghentikan pengunjuk rasa anti-vaksin berdemonstrasi di dekat sekolah dan rumah sakit atau menghadapi denda.

"Kesabaran saya telah mencapai batasnya. Saya pikir penting untuk meninggalkan anak-anak dan pasien kami dalam damai," katanya kepada wartawan di Quebec City.(news18)

Berita Lainnya
×
tekid