sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PTI amankan mayoritas kursi dalam pemilu Pakistan

PTI berhasil mengamankan mayoritas kursi hingga menghilangkan kekhawatiran akan lemahnya pemerintahan Pakistan yang baru.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 26 Jul 2018 17:24 WIB
PTI amankan mayoritas kursi dalam pemilu Pakistan

Partai berhaluan kanan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang dipimpin oleh mantan bintang kriket Imran Khan selangkah lagi memenangkan pemilu. PTI dilaporkan berhasil mengamankan kursi mayoritas melebihi yang diharapkan hingga menghilangkan kekhawatiran akan lemahnya pemerintahan baru.

Dikutip dari CNN, Kamis (26/7), menurut seorang pejabat di komisi pemilu Pakistan, PTI telah mengamankan lebih dari 113 dari 272 kursi di Majelis Nasional. Reaksi investor terhadap prospek mayoritas pemerintah membuat harga saham naik 1,9%.
 
Di lain sisi, rival PTI mengeluhkan kecurangan dalam pemilu.

Juru bicara khan, Naeem ul Haq mengatakan, calon PM Pakistan itu akan segera memberikan pidatonya, "sebagai bentuk perayaan dan pengakuan masifnya dukungan yang diterimanya dari rakyat."

Kemenangan Khan, yang telah menampilkan dirinya sebagai kandidat pengusung "perubahan" yang bertekad membangun "Pakistan baru," akan menjadi sejarah. Karena menandai jeda dari kedua partai yang telah mendominasi politik nasional selama beberapa dekade.

Shahbaz Sharif, pemimpin Liga Muslim Pakistan-N (PML-N) dan saudara laki-laki mantan perdana menteri Nawaz Sharif, mengatakan di Twitter ada "kecurangan besar-besaran" untuk membantu kemenangan Khan.

Sementara itu, pemimpin Partai Rakyat Pakistan (PPP), Bilawal Bhutto Zardari, putra mendiang Benazir Bhutto, juga menyatakan via Twitter bahwa dia menolak hasil pemilu karena meyakini adanya kecurangan.

Sponsored
— BilawalBhuttoZardari (@BBhuttoZardari) 25 July 2018

Pemimpin dari hampir semua partai politik kecuali Khan telah melontarkan kecurigaan terkait kecurangan pemilu. Beberapa mengklaim petugas partai mereka tidak menerima bukti hasil akhir dan diminta untuk meninggalkan tempat pemungutan suara sebelum penghitungan selesai. Mereka juga mengajukan pertanyaan mengapa hasilnya tertunda.

Sekretaris Komisi Pemilihan Pakistan (ECP) Babar Yaqoob menolak tudingan kecurangan.

Klaim kecurangan pemilihan umum terjadi di Pakistan. Pada tahun 2014, ribuan pendukung Khan berbaris di ibu kota Islamabad untuk menuntut pengunduran diri Nawaz Sharif di tengah klaim kecurangan suara selama pemilu.

"Apa yang berbeda, dan berpotensi meledak, kali ini adalah bahwa ketegangan politik antara PTI dan PML-N berada di puncak," kata Kugelman, pakar Asia Selatan di Wilson Center yang berbasis di AS. "PML-N tidak dalam mood untuk menjadi pecundang yang anggun, dan mungkin akan melakukan protes jalanan."

Pemungutan suara Rabu, yang hanya merupakan transisi demokratis kedua dalam sejarah 71 tahun Pakistan, dibayangi oleh ratusan penangkapan bermotif politik, pembungkaman besar-besaran terhadap media dan meningkatnya ketegangan terkait tuduhan bahwa militer yang mendominasi kekuasaan di negara itu diam-diam mendukung Khan.

Khan telah berulang kali membantah tuduhan bahwa ia didukung oleh militer.

Dalam kampanyenya, Khan berjanji akan mengakhiri korupsi dan "salah urus" yang dilakukan keluarga Sharif dan Bhutto. Dengan popularitasnya sebagai bintang kriket dan pemimpin PTI, partai yang sukses sebagai partai regional, kampanye antikorupsi Khan mengena di kalangan orang-orang muda dan kelas menengah Pakistan.

"Khan telah berhasil menarik banyak pemilih muda, urban, konservatif, dan kelas menengah di Punjab," kata Kugelman. "Mereka adalah konstituen yang kritis, mengingat bahwa Pakistan adalah negara muda, urban, konservatif dengan kelas menengah yang sedang tumbuh dan Punjab adalah provinsi terbesarnya."

Bagi pendukung Khan, kemenangannya menjadi bukti bahwa ada "jalan ketiga" dalam politik Pakistan, kata Kugelman. "Bahwa para pemimpin yang tidak terikat dengan dinasti keluarga dan partai yang didirikan dapat naik ke puncak."

Pemimpin Pakistan berikutnya akan dihadapkan pada krisis utang besar-besaran dan atmosfer politik yang menantang.

Kekuatan nuklir itu juga menghadapi ketidakpastian atas hubungannya dengan Amerika Serikat. Washington telah memotong bantuan militer karena dugaan dukungan Islamabad untuk Taliban di negara tetangga Afghanistan.

Hubungan Pakistan-AS juga dibayangi ketegangan terkait dengan kedekatan Pakistan dan China, yang telah membiayai proyek-proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar.

Jajak pendapat pemilu Pakistan pada Rabu (25/7) dinodai oleh serangan bom di luar tempat pemungutan suara di kota Quetta, ibu kota provinsi Balochistan. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai sejumlah orang lainnya. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Berita Lainnya
×
tekid