sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ukraina tuduh Rusia melakukan serangan siber

Sistem perbankan di Ukraina terkena serangan siber.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 16 Feb 2022 11:19 WIB
Ukraina tuduh Rusia melakukan serangan siber

Ukraina menuduh Rusia melakukan serangan siber pada Selasa (15/2). Serangan itu bersamaan dengan tuntutan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terhadap Rusia untuk menarik 150.000 lebih tentaranya dari perbatasan Ukraina.

Kekuatan dunia terlibat dalam salah satu krisis dalam hubungan Timur-Barat selama beberapa dekade, karena pengaruh pascaperang dingin lantaran Moskow dituduh ingin menghentikan Kyiv. Negara-negara Barat juga telah mendesak warganya untuk segera meninggalkan Ukraina karena serangan dari Rusia bisa datang kapan saja.

Seperti diberitakan Reuters, Rabu (16/2), Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan rekaman untuk menunjukkan bahwa mereka mengembalikan beberapa pasukan ke pangkalan setelah latihan. Biden mengatakan, Amerika Serikat belum memverifikasi langkah itu. 

“Analis kami menunjukkan bahwa mereka tetap berada dalam posisi yang mengancam," ucap dia di Gedung Putih.

Beberapa jam setelah pengumuman penarikan itu, Ukraina mengatakan, jaringan online Kementerian Pertahanan dan dua bank, yakni Ukraina Privatbank dan Ohadbank kewalahan dalam mengendalikan layanan digital. Situs mereka diketahui telah diretas dengan membuat lalu-lintas data menjadi sangat tinggi. Pengguna bank Ukraina Privatbank melaporkan masalah dengan pembayaran dan aplikasi perbankan, sementara Oshadbank mengatakan sistemnya telah melambat.

Meskipun Kyiv tidak menyebutkan siapa yang berada di balik insiden itu, sebuah pernyataan mengisyaratkan tuduhan kepada Rusia.

“Tidak bisa dipungkiri jika mereka (Rusia) menggunakan taktik kecil yang kotor karena rencana agresifnya tidak berhasil dalam skala besar," kata Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina, yang merupakan bagian dari Kementerian Kebudayaan.

Dinas Keamanan Federal Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Sponsored

"Jika Rusia menyerang Amerika Serikat atau sekutu kami melalui cara asimetris seperti serangan cyber yang mengganggu terhadap perusahaan kami atau infrastruktur penting, kami siap untuk merespons," kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

Seorang diplomat Eropa mengatakan, peretasan itu memprihatinkan karena serangan militer penuh terhadap Ukraina kemungkinan akan didahului oleh serangan cyber. Meskipun serangan siber sulit untuk dikaitkan, diplomat itu mengatakan, tidak ada keraguan Rusia berada di belakang mereka.

"Ini bisa berarti serangan fisik sudah dekat, atau bisa berarti Rusia terus mengacaukan Ukraina," kata diplomat itu, dengan syarat anonim. 

Berita Lainnya
×
tekid