sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Waspada perang nuklir AS-Korut

Setalah Korut menguji coba rudal antar benua, militer AS dan Korsel menggelar latihan dengan mengerahkan 12 ribu prajurit.

Syamsul Anwar Kh
Syamsul Anwar Kh Senin, 04 Des 2017 20:40 WIB
Waspada perang nuklir AS-Korut

Krisis di Semenanjung Korea semakin memburuk. Bahkan, penasehat keamanan Amerika Serikat (AS), HR McMaster menyebut terdapat tanda-tanda yang mengarah pada perang lantaran ambisi nuklir Kim Jong-un adalah ancaman besar bagi AS dan dunia.

“Ini adalah perlombaan (misil), semakin dekat dan tidak lama lagi,” ujar McMaster saat berbicara di forum pertahanan akhir pekan seperti dilansir dari The Telegraph, Senin (4/12).

Terlebih pekan lalu, Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba rudal balistik antar benua (ICBM) yang mampu terbang setinggi 8.080 mil, lebih tinggi 1.000 mil dibanding peluncuran ICBM pertama pada Juli silam.

AS pun menggelar latihan militer bersama Korea Selatan (Korsel). Latihan gabungan yang digelar selama lima hari di perbatasan Korea Utara itu melibatkan sebanyak 12 ribu prajurit serta 230 pesawat tempur, termasuk pesawat siluman F-22 Raptor dan F-35.

Latihan bersandi ‘Vigilant Ace’ itu akan fokus pada infiltrasi musuh dan presisi serangan udara dan dimulai sejak hari ini.

Sementara surat kabar Rodong yang dikendalikan Korut, mengecam latihan gabungan itu dan menyebutnya sebagai sebuah provokasi terbuka. Bahkan, mereka menganggap sikap AS dan Korsel dapat menyebabkan perang nuklir kapan saja.

Sedangkan China, juga akan menggelar latihan yang melibatkan berbagai pesawatnya di atas Laut Kuning, di dekat Semenanjung Korea. Dikutip dari South China Morning Post, juru bicara angkatan udara negeri tirai bambu, Shen Jinke mengungkapkan latihan itu untuk memperkuat kemampuan prajurit agar siap melindungi kepentingan strategis China di kawasan Semenanjung Korea.

Tak hanya itu, sikap China itu juga dinilai sebagai pesan ke AS dan Korsel.

“Ini juga menjadi peringatan bagi Washington (AS) dan Seoul (Korsel) untuk tidak memprovokasi Pyongyang (Kout) lebih jauh,” kata pakar militer China, Li Jie.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid