Batik Marunda kebanggaan DKI tampil di Jakarta Fashion Week 2020

Peragaan busana di fashion atrium mal Senayan City, Jakarta, Kamis sore (24/10), riuh dengan tepuk tangan pengunjung. Dalam iringan lagu Lenggang Jakarta yang dinyanyikan oleh Kiki Juliar, satu per satu peragawan dan peragawati berjalan di panggung. 

Dengan pola atasan-bawahan yang kontras hitam dan putih, karya batik Marunda bercorak modern berupa gambar gedung-gedung perkantoran di Ibu Kota. Sebagian corak itu terlukis pada kain panjang serupa selendang dan syal. Karya kain batik Marunda merupakan hasil karya kerajinan warga rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang dikembangkan sejak 2015.

Mesrida, salah satu warga rusunawa Marunda, mengatakan, awal pengembangan kerajinan batik itu dimulai sesudah relokasi permukiman warga di beberapa wilayah di Jakarta beberapa tahun lalu. 

"Kami menerima pelatihan dari pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang selanjutnya dikembangkan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta. Notabene kami tak mengerti batik dan alat-alatnya. Tapi terus berkembang sampai sekarang," ucap Mesrida, sesudah peragaan busana, Kamis (24/10).

Mesrida yang dahulu tinggal di kampung Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara ini bersyukur dan bangga sebagai perajin batik Marunda.

Penghasilan mererka dalam sebulan rata-rata berkisar Rp700.000 hingga Rp2 juta. Karya batik mereka didistribusikan hingga ke mal-mal, salah satunya dipasarkan di mal Senayan City. 

Ketua Dekranasda DKI Jakarta Fery Farhati di acara ini juga mengatakan, pihaknya mendukung perkembangan usaha batik oleh warga rusunawa Marunda. Selain melalui pemberian pelatihan dan promosi, Dekranasda DKI Jakarta memberikan izin dan kemudahan untuk pemasaran. 

"Batik Marunda sudah terdaftar dalam Dekranasda DKI Jakarta. Ini merupakan upaya pemberdayaan ekonomi warga yang akan kami support terus," kata Fery.